Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bisnis roda transportasi umum terus berputar. Kini, taksi sebagai angkutan umum tengah memasuki era baru, yakni aplikasi digital. Sadar akan perubahan jaman ini, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) dan PT Blue Bird Tbk (BIRD) menginvestasikan dana untuk pengembangan teknologi informasi (TI) dalam membangun aplikasi digital pada telepon genggam.
Merry Anggraini, Sekretaris Perusahaan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), mengatakan, saat ini, perusahaan tengah melakukan konsolidasi internal untuk pengembangan teknologi, karena kedepan tren memanggil taksi dengan cara melambaikan tangan di pinggir jalan akan berkurang.
"Tahap awal, kami akan membangun TI untuk internal perusahaan dengan nilai investasi Rp 100 miliar," katanya, kepada KONTAN, Senin (13/7).
Setelah membangun TI untuk perusahaan pada semester II/2015 ini. Selanjutnya, perusahaan taksi berkode saham TAXI akan membentuk aplikasi digital berupa pemanggilan taksi melalui handphone. Namun, ia belum dapat menyampaikan nilai investasi aplikasi tersebut, karena sedang dalam proses perhitungan. "Rencananya, aplikasi digital milik TAXI ini akan meluncur pada awal tahun 2016," tambahnya.
Saat ini, untuk menampung kebutuhan konsumen taksi Express pada mobile taxi, maka perusahaan masih bekerjasama dengan PT Grab Taxi Indonesia (Grab Taxi) dengan skema Grab Taxi sebagai penyedia jasa, dan Express Transindo Utama sebagai penyedia transportasi. Lanjutnya, kedepan dengan adanya aplikasi digital ini akan meningkatkan penggunaan taksi sebagai transportasi umum.
Noni Purnomo, Presiden Direktur Blue Bird Group Holding, mengatakan, pihaknya sedang meningkatkan kapasitas aplikasi Blue Bird Group Taxi Mobile Reservation untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Aplikasi baru ini akan lebih mudah, cepat dan user friendy. "Kami akan meluncurkan aplikasi panggilan jasa taksi Blue Bird ini pada September 2015," kata Noni.
Asal tahu saja, kedua perusahaan taksi ini mengembangkan layanan aplikasi mobile taxi ini, karena mulai bermunculan layanan jasa taksi menggunakan mobile taxi sepertu Grab Taxi dan Taksi Uber. Misalnya, Grab Taxi perusahaan asal Malaysia ini serius berbisnis jasa taksi dengan mendirikan perusahaan terbatas dan memperluas jangkauan di wilayah Indonesia.
Noni menambahkan, pihaknya tidak khawatir akan kedatangan era baru dunia transportasi taksi. Pasalnya, Grab Taxi dan Taksi Uber adalah perusahaan jasa sehingga membuat ruang gerak mereka lebih kecil, dibandingkan Blue Bird sebagai perusahaan transportasi publik yang memiliki sumber daya manusia (SDM) seperti supir dan transportasi berupa armada. "Adanya mobile taxi itu mempengaruhi bisnis perusahaan taksi yang kecil-kecil," tambah Noni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News