Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pada pagi ini (28/3) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menerima kedatangan senior representative dari Boeing. Pertemuan antara Garuda Indonesia dengan Boeing membahas soal rencana pemesanan 49 unit Boeing 737 Max 8 yang rencananya akan didatangkan pada 2020.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara mengatakan hasil dari pertemuan itu kini Garuda Indonesia tidak dapat melanjutkan pemesanan 49 pesawat 737 Max 8. “Dari Garuda Indonesia kami masih percaya terhadap brand Boeing namun kami sudah tidak percaya lagi dengan produk Max 8,” katanya melalui keterangan resmi yang dikirim ke Kontan.co.id pada Kamis (28/3).
Lebih dari itu, Ari menilai masyarakat juga sudah kehilangan kepercayaan terhadap brand 737 Max 8. Ari memastikan pihaknya tidak akan mengganti brand lain terkait pesanan tersebut dan Garuda Indonesia bakal meminta produk selain Max 8.
Sejauh ini produk pengganti Max 8 itu belum ditentukan jenis, nilai, dan kapan mendatangkan pesawat itu. “Untuk hal ini Boeing terbuka dan akan membahas internal di Seattle (Amerika Serikat),” tambah Ari.
Pihak Boeing juga menyampaikan simpatinya kepada keluarga korban dan masyarakat Indonesia. Dari sisi teknis, kata Ari, Boeing sudah melakukan enhancement atas sistem maneuvering characteristics augmentation system (MCAS).
Selain itu Boeing juga masih menunggu persetujuan dari Federal Aviation Administration (FAA) dan laporan akhir atas kecelakaan Boeing 737 Max 8 baik yang diterbangkan Lion Air pada Oktober 2018 lalu maupun Ethiopian Airlines pada awal Maret 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News