kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pesanan mobil murah Astra tembus 30.000 unit


Jumat, 08 November 2013 / 20:54 WIB
Pesanan mobil murah Astra tembus 30.000 unit
ILUSTRASI. Pengunjung menikmati suasana ruang terbuka di kawasan pusat belanja Central Park, Jakarta Barat,


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

BANDUNG. Sejak diluncurkan pada bulan September lalu, PT Astra International mencatat jumlah pesanan mobil murah ramah lingkungan alias LCGC (low cost green car) telah mencapai 30.000 unit.

"Itu order booking, jadi ada inden. Kita kan tidak mungkin kapasitas produksi 30.000. Jadi sebulan paling bisa 7.000 hingga 9.000, naik sedikit-sedikit," kata Chief Group Treasury & Investor Relations PT Astra International Tbk Iwan Hadiantoro di Bandung, Jumat (8/11).

Iwan menjelaskan, kapasitas produksi terpasang untuk LCGC di perseroan dapat mencapai kisaran 100.000 hingga 120.000 per tahun. Ia mengharapkan tahun depan perseroan dapat memproduksi LCGC dalam kisaran tersebut dalam setahun.

"Tahun ini kan baru mulai. Kalau misalnya 1 bulan taruhlah (produksi) 8.000 sampai 10.000, ya sekitar 30.000 sampai 35.000 sampai dengan Desember nanti," ujarnya.

Lebih lanjut, Iwan mengaku komposisi penjualan produk Astra Toyota Agya lebih besar dibandingkan Astra Daihatsu Ayla. Adapun serapan pasar terbesar masih berada di sekitar Jabodetabek.

Ke depan, Iwan mengatakan, persebaran masih akan terus dilakukan di seluruh Indonesia. "Pasti sih ke depannya maunya kita distribusikan. Karena seluruh indonesia ini kan secara penjualan kan 50 sampai 60 persen di Jawa, sisanya luar Jawa. Itu akan kita garap," jelasnya.

Terkait rencana ekspor LCGC, Iwan menyatakan pihaknya belum ada rencana untuk mengekspor LCGC. Hal ini karena perseroan ingin melihat animo pasar lokal terlebih dahulu. Di samping itu, rencana ekspor harus disetujui baik oleh pihak Toyota maupun pihak Daihatsu.

"Ekspor LCGC belum. Ya namanya baru, kita mau lihat dulu demand lokal ini seperti apa. karena untuk ekspor kan tergantung dari principal kita. Apakah Toyota atau Daihatsu setuju atau tidak kalau Astra lakukan ekspor? Jadi enggak 100 persen dikontrol Astra," tuturnya. (Sakina Rakhma Diah Setiawan/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×