Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petani milenial ke depan dituntut mampu mengolah turunan hasil pertanian menjadi aneka produk seperti farmasi dan kosmetik. Tak hanya menjadi pangan, pakan ternak dan pupuk, karena pertanian adalah kepastian masa depan sebagai kebutuhan pokok manusia sekaligus menjaga stabilitas nasional.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian adalah masa depan yang pasti, maka petani milenial dari pendidikan vokasi pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) harus mampu mengurai turunan produksi pertanian menjadi aneka produk di antaranya untuk farmasi dan kosmetik.
"Pertanian tidak hanya budidaya padi menjadi beras. Bukan cuma singkong, jagung, kopi. Generasi milenial harus lihai bermain dari pasca panen sampai off farm-nya," kata Mentan Syahrul, Kamis (3/3).
Baca Juga: Dorong Ketahanan Pangan, Bakrie Group Lakukan Panen Raya Padi Gogo
"Belajar pertanian adalah belajar bergaul dengan tanah dan alam, sekaligus bergaul dengan manajemen. Manajemen baru, jika pasca produk lebih bagus maka kualitasnya bagus. Jika packaging lebih bagus, harganya lebih baik dan akses pasar sampai Amerika, Afrika, Eropa dan kemana saja," kata Syahrul didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dan Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini.
Dia mengingatkan, masa depan keluarga dan masyarakat Indonesia harus lebih baik dari sekarang, maka petani milenial lulus Polbangtan turut memikul tanggung jawab tersebut bagi kepentingan bangsa dan negara.
“Eramu besok tidak boleh kalah dengan bangsa di Asia. Eramu besok tidak boleh kalah orang Eropa. Eramu besok tidak boleh kalah generasi milenial untuk membuat pertanian Indonesia lebih maju,“ katanya.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggaris bawahi seruan Mentan Syahrul bagi pengembangan petani milenial dalam upaya regenerasi petani.
Baca Juga: Kementan Terus Dorong Pertumbuhan Petani Milenial di DIY
"Kementan melalui BPPSDMP sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif, profesional, inovatif dan unggul tentunya dalam penguasaan teknologi pertanian," katanya seperti dikutip dari keterangannya.
“Saat ini, kata Dedi Nursyamsi, sudah dan sedang terjadi transformasi dari pertanian tradisional ke modern, khususnya digitalisasi berkembang di era teknologi informasi dan komunikasi. Keterlibatan generasi milenial mutlak dilakukan lantaran masifnya penerapan teknologi digital di sektor pertanian akan menarik minat milenial.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengapresiasi kunjungan Mentan Syahrul dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi sebagai pemicu semangat bagi mahasiswa tingkat akhir dan menyongsong Penerimaan Mahasiswa Baru 2022 (PMB).
Baca Juga: Bank Syariah Bakal Memacu Pembiayaan UMKM pada Tahun Ini
“Saat ini Polbangtan Medan melakukan pembelajaran dengan mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19 secara ketat. Kami secara berkala menggelar webinar, kuliah umum, pembinaan karakter mahasiswa, kepramukaan dan beberapa kegiatan lainnya," kata Yuliana.
Menurutnya, pada April mendatang, Polbangtan Medan akan mengerahkan mahasiswa jurusan pertanian untuk melakukan pendampingan di lokasi Food Estate Humbang Hasundutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News