kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Peternak Nilai Harga Daging Ayam di Tingkat Hulu Relatif Lebih Baik


Selasa, 09 Mei 2023 / 14:24 WIB
Peternak Nilai Harga Daging Ayam di Tingkat Hulu Relatif Lebih Baik
ILUSTRASI. Harga Daging Ayam: Pedagang melayani calon pembeli daging ayam di pasar PD Jaya, Jakarta,


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi mengatakan, saat ini harga daging ayam di tingkat peternak relatif baik.

Adapun harga daging ayam ras saat ini di tingkat peternak ialah Rp20.000 per kilogram. Ia menilai harga daging ayam ditingkat peternak tersebut memang sudah seharusnya. Pasalnya saat ini harga pakan dan juga anak ayam mengalami kenaikan.

"Harga saat ini Rp20.000. Relatif lebih baik. Harga ini memang seharusnya. Karena anak ayam dan pakan juga naik," kata Sugeng, Selasa (9/5).

Meski demikian, harga saat ini menurutnya sudah menurun dibandingkan saat lebaran lalu. Dimana saat lebaran kemarin harga ayam ditingkat peternak mencapai Rp22.000 perkilogram.

Baca Juga: Suka Makan Ayam? Ternyata Ini Manfaat Daging Ayam untuk Tubuh

"Waktu itu lebaran Rp 22.000. Ini sudah turun, tapi sebelumnya sempat harga Rp19.000 dan ini naik lagi," kata Sugeng.

Sugeng menjelaskan, harga ayam sedikit mengalami kenaikkan lantaran ketersediaan ayam hidup di kandang berkurang. Hal tersebut karena pengaruh peternak yang tidak masuk karena lebaran lalu.

Namun, untuk produksi ayam di hulu Ia memastikan masih terus dilakukan, terutama bagi perusahaan-perusahaan besar produsen ayam. Artinya dari ketersediaan ayam masih memenuhi untuk pasar.

"Ketersediaan ayam relatif berkurang dibandingkan satu bulan yang lalu. Efek dari puasa dan lebaran. Tapi ayam ini produksi terus. Terutama perusahaan-perusahaan besar," ujarnya.

Ia berharap, harta ayam hidup dapat naik lantaran biaya pokok produksi ayam naik disebabkan harga pakan yang alami kenaikan. Sugeng mengatakan, artinya peternak berharap harga pasar bisa lebih tinggi dibanding dengan biaya produksi.

"Artinya berharap harga pasar lebih tinggi dibanding dengan biaya produksi. Sehingga peternak ada keuntungan," pungkasnya.

Sebelumnya dalam aksi damai para peternak di KomnasHAM Maret lalu, peternak menyebut HPP para peternak sekitar Rp20.000.

Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Budi Waryanto menyebut, harga daging ayam ras susah alami penurunan pasca lebaran. Dimana saat lebaran lalu Ia mengatakan mencapai Rp40.000 hingga Rp42.000 di tingkat konsumen.

Baca Juga: Kebijakan Cadangan Pangan Pemerintah Diterapkan

"Kalau harga ayam pasca lebaran sudah turun dari sebelumnya Rp40.000-Rp 42.000, sekarang menjadi Rp 35.000 di konsumen," kata Budi.

Ia menjelaskan bahwa dengan stok saat ini maka harga daging ayam ditingkat konsumen sekarang masih tergolong aman.

"Menurut saya dengan stok yang cukup masih aman, apalagi kalau bisa turun di bawah Rp35.000. Badan Pangan masih mengawal stabilisasi harga melalui FDP (fasilitas distribusi pangan) dan GPM (gerakan pangan murah)," kata Budi.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, per Selasa (9/5) harga rata-rata daging ayam ras segar ialah Rp36.500 perkilogram. Harga tersebut naik Rp150 dari hari sebelumnya yakni Rp36.350.

Sebagai informasi, dalam Peraturan Badan Pangan Nasional No 5/2022. Dimana batas atas ialah Rp23.000 per kilogram live bird (ayam hidup), sedangkan batas bawah Rp21.000 per kilogram live bird. Kemudian harga penjualan di konsumen Rp36.750 per kilogram karkas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×