kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Petrotekno buka peluang pemuda Papua Barat terjun di industri migas


Senin, 02 Maret 2020 / 21:20 WIB
Petrotekno buka peluang pemuda Papua Barat terjun di industri migas
ILUSTRASI. Peserta mengikuti pelatihan migas di Petrotekno, Lembah Hijau Resort, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (8/11/18). Kunjungan fasilitas dan sarasehan media yang diselenggarakan SKK Migas ke Petrotekno yang merupakan salah satu lembaga pelatihan


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) atau yang biasa dikenal Petrotekno kembali merekrut 100 siswa baru sebagai peserta didik angkatan ke enam.

Ratusan siswa yang berasal dari berbagai penjuru wilayah Papua Barat itu telah melakukan orientasi penerimaan siswa baru di P2TIMTB, Sabtu (29/2).

Seluruh kegiatan pendidikan teknik industri migas ini merupakan besutan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni yang dioperasikan oleh Petrotekno Technical School dan diberikan gratis pada putra pilihan Papua.

Baca Juga: Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas membuka kelas pelatihan migas lagi di Papua

"Kami harapkan para peserta pelatihan ini bisa maju dan menunjukkan prestasi yang hebat," kata Yulius Bandi, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Teluk Bintuni, Senin (2/3).

Berdiri di atas lahan seluas 9.300 meter persegi di Distrik Bintuni Timur, beberapa fasilitas yang ada di P2TIM-TB, yaitu gedung Cendrawasih untuk kantor dan administrasi, gedung Kasuari untuk tiga ruang kelas, gedung Mambruk untuk pelatihan praktik Confined Space dan tangki dan Rigging Shelter.

Serta gedung bengkel praktikum utama Kakatua yang merupakan bengkel praktikum keahlian kelistrikan dan sistem instrumentasi, perpipaan, pengelasan, klinik dan dua ruang kelas. Pusat pelatihan ini juga dilengkapi oleh asrama siswa. Setiap angkatan berjumlah 100 orang siswa pelatihan yang akan menjalani pelatihan selama 3,5 bulan.

Persaingan untuk menjadi peserta didik di P2TIM tidak mudah. Proses seleksinya berupa syarat administrasi ijazah minimal lulusan SMP, Kartu Keluarga, dan KTP.

Selain itu, para calon peserta didik juga harus mengikuti berbagai tes. Mulai dari matematika dasar, bahasa Inggris, dan wawancara kompetensi.

Anwar Bao, pemuda asal Distrik Yakora, sudah dua kali mendaftar sebagai calon siswa. Tahun ini, dia mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan harapannya. “Saya cita-cita bekerja di migas. Mau kuliah tapi tidak ada biaya. Saya ingin memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar pemuda asal Distrik Yakora itu.

Baca Juga: SKK Migas: Investasi hulu migas hingga akhir tahun US$ 11,2 miliar

Senada dengan Anwar, Arwan Arafik, tenaga kerja bongkar muat (TKBM) asal Distrik Babo, turut membagi asanya. Baginya, tak ada kata terlambat untuk menimba ilmu demi meraih masa depan yang lebih baik.“Saya ingin membangun Babo setelah saya lulus dari Petrotekno,” pungkas Arafik.

Inisiasi Pemkab Teluk Bintuni ini bisa menjadi program percontohan bagi daerah lain yang mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah.

Papua Barat memiliki sumber daya minyak dan gas yang melimpah. Sekiar 23,7 triliun kaki kubik cadangan gas bumi tersimpan di Tanah Bintuni. Dengan prospek sektor migas yang menjanjikan sudah saatnya putra Papua turut ambil bagian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×