Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS) melalui afiliasi Saka Energy Muriah Ltd. (SEML) siap menyalurkan gas dari Lapangan Kepodang untuk pemenuhan kebutuhan gas untuk Pembangkit Listrik Tambak Lorok, Jawa Tengah.
Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis PGAS, Syahrial Mukhtar, menjelaskan, Lapangan Kepodang berpotensi memproduksi gas bumi dengan rata-rata volume sebesar ±15 BBTUD, selama periode penyaluran 37 bulan sejak pengaliran gas yang pertama kali (Gas In).
“Secara operasional, pengaliran gas dari Lapangan Kepodang siap untuk dilaksanakan. Pengaliran gas dari Lapangan Kepodang diperlukan secepatnya dalam rangka melakukan performance test atas kinerja sumur dan surface production facility,” ujar Syahrial lewat keterangan tertulis yang dikutip Kontan.co.id, Jum'at (16/10).
Syahrial menambahkan, Lapangan Kepodang Wilayah Kerja Muriah memang direncakan kembali diaktivatasi untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tambak Lorok dan pemenuhan gas bumi untuk pelanggan industri di Jawa Tengah.
Baca Juga: Obral insentif, ada royalti 0% dan izin seumur tambang bagi perusahaan batubara
Dari blok tersebut, diperkirakan volume gas bumi harian rata-rata sebesar ±10 - 20 MMSCFD. Saka Energi juga berencana akan memperbaiki portofolio perusahaan dengan melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di WK Muriah.
Adapun, untuk mendukung pengaliran gas bumi Kepodang – Tambak Lorok, direncanakan dengan skema PJBG antara PGN dan PLN. Saat ini, SEML sedang dalam proses pengajuan alokasi dan harga gas ke SKK Migas dengan skema tersebut.
"Di sisi lain, kami juga masih menunggu persetujuan dari Kementerian ESDM agar penyaluran gas ke Pembangkir listrik Tambak Lorok mendapatkan manfaat Kepmen ESDM 91K/ 2020 sehingga dapat mendorong produksi listrik yang lebih efisien,” ungkap Syahrial.
Menurutnya, Pipa Tranmisi Kalija I yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) dengan panjang ± 201 KM, siap untuk menyalurkan gas dari Lapangan Kepodang ke Pembangkit Listrik Tambak Lorok.
Baca Juga: 5 Negara terkaya di dunia, 2 di antaranya di ASEAN
Selama ini KJG menyalurkan gas bumi yang keseluruhannya disalurkan untuk memenuhi kebutuhan energi PLN Tambak Lorok dan selanjutnya dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik nasional.
Dengan infrastruktur yang dimiliki tersebut, diharapkan dapat menjadi kunci agar penyaluran gas bumi berjalan lancar dan aman.
Direktur Utama PGN, Suko Hartono menambahkan, dengan kembali diaktifkannya Lapangan Kepodang menjadi momentum bagi KJG dan Saka Energi sebagai bagian dari subholding gas dalam mendukung percepatan monetisasi hulu Lapangan Kepodang dan dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional.
Kata dia, dukungan dari seluruh stakeholder terhadap monetasi gas bumi di Lapangan Kepodang juga penting, agar kebermanfaatannya dapat optimum bagi produktivitas sektor kelistrikan di Jawa Tengah.
Baca Juga: Harga Wajar Saham BRI Syariah (BRIS) Pasca Mega Merger Bank Syariah BUMN
Suko bilang, PGN akan terus menguatkan bisnis distribusi dan transmisi gas bumi.
"Juga berupaya untuk terus memberikan excellence service kepada pelanggan di seluruh sektor. Dengan kembali produksinya Lapangan Kepodang, diharapkan dapat memperkuat portofolio PGN sebagai Subholding Gas dan merupakan dukungan dalam menjaga lifting migas nasional," tutup Suko."
Selanjutnya: Gencarkan eksplorasi dan eksploitasi, Pertamina buru produksi 880.000 BOEPD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News