kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGE dan Elnusa tandatangani kerjasama pengembangan panas bumi


Kamis, 03 Juni 2021 / 17:01 WIB
PGE dan Elnusa tandatangani kerjasama pengembangan panas bumi
ILUSTRASI. Pertamina Geothermal Energy.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT Elunusa Tbk (ELSA) menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan teknologi Geothermal, Kamis (3/6) di Kantor Pusat PGE - Menara Cakrawala, Jakarta.

Kesepakatan ini bertujuan untuk pengembangan teknologi geothermal yaitu pengukuran laju alir dua fasa (Two Phase Flow Meter) sebagai terobosan teknologi geothermal pertama di dunia. Kerjasama diawali dengan pemanfaatan teknologi ini pada Field Prototype untuk uji operasi di lapangan panas bumi sebelum dapat dimanfaatkan secara luas. 

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan kerjasama ini merupakan bentuk komitmen mendayagunakan institutional knowledge PGE sebagai perusahaan pioner yang memiliki sejarah pengalaman panjang dalam mengelola pemanfaatan energi bersih panas bumi di Indonesia. 

"Dengan kerjasama pengembangan teknologi Geothermal dua fasa ini bersama Elnusa, maka PGE memperkokoh sinergi antar perusahaan di Pertamina Group dalam mengembangkan bisnis technical services untuk geothermal," kata Ahmad dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (3/6) 

Ahmad melanjutkan, technical expertise PGE ini dibangun melalui pengalaman panjang PGE dalam mengelola energi bersih panas bumi di Indonesia selama hampir 40 tahun. Setelah dilakukan uji operasi, teknologi ini diharapkan dapat digunakan secara luas sebagai kontribusi PGE terhadap pengembangan teknologi geothermal baik di Indonesia maupun dunia internasional. 

“Hal yang paling membanggakan dari teknologi ukur laju air fluida dua fasa (Two Phase Flow Meter) geothermal ini adalah diciptakan oleh pekerja PGE melalui serangkaian penelitian di Indonesia dan Selandia Baru," sambung Ahmad.

Baca Juga: Rencana IPO BUMN panas bumi, ini kata Pertamina Geothermal Energy (PGE)

Ahmad pun memastikan, hingga saat ini belum ada teknologi pengukuran secara real-time fluida geothermal pada sumur produksi. Dengan inovasi ini maka diyakini dapat diperoleh real-time data untuk memastikan operational excellence performa suatu sumur panas bumi sehingga dapat menjaga kualitas sumur tersebut.

Pada kesempatan yang sama Direktur Utama ELSA Ali Mundakir menambahkan, pihaknya saat ini terus berupaya meningkatkan kapabilitas serta kapasitas melalui kompetensi yang dimiliki dan juga memperkuat bisnis partnership baik dalam lingkup Pertamina Grup maupun dengan perusahaan nasional dan juga internasional.  

Adapun, kesepakatan perjanjian kerjasama dengan PGE ini merupakan salah satu realisasi lanjutan dari kerjasama yang sudah terjalin cukup erat sebelumnya.

"Di sisi lain, kerjasama ini juga merupakan salah satu langkah strategis ELSA untuk masuk lebih jauh ke dalam bisnis Energi Terbarukan. ELNUSA memiliki kompetensi yang unggul pada sisi engineering dan fabrikasi serta pemasaran produk-produk peralatan teknis yang digunakan dalam operasional geothermal. Sementara itu, PGE memiliki kemampuan teknis dan ilmiah untuk melakukan inovasi atas peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam operasional geothermal," terang Ali.

Ali menambahkan dengan keunggulan tersebut maka aliansi strategis korporasi bersama dengan PGE ini akan membuat keduanya tumbuh dan maju bersama.

Ali mengungkapkan kerja sama kedua belah pihak tentunya menjadi salah satu bentuk nyata sebuah komitmen sinergi untuk berkolaborasi memberikan nilai tambah bagi Pertamina group serta bentuk dukungan terhadap pengembangan produk karya anak bangsa menuju tahap komersialisasi dari teknologi laju alir dua fasa. 

Kedua belah pihak berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam pengembangan potensi energi baru terbarukan di Indonesia yang dapat mendorong transisi energi di Indonesia. 

 

Selanjutnya: Kementerian ESDM minta insentif fiskal untuk KKKS migas, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×