Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina bersinergi dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (PTB) dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan bisnis LNG di lingkup Holding Migas.
Untuk merealisasikan kerjasama, PGN dan PTB menandatangani Heads Of Agreement (HOA) mengenai Kerjasama Pemanfaatan Hub Terminal LNG Bontang pada Selasa (19/10).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto, dan President Director& Chief Executive Officer PTB, Gema Iriandus Pahalawan, disaksikan oleh Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono.
Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto mengungkapkan, terdapat kebutuhan Subholding Gas untuk pemanfaatan Terminal LNG Badak sebagai LNG Hub untuk suplai point pasokan LNG bagi proyek gasifikasi maupun regasifikasi Subholding Gas untuk proyek gasifikasi Kilang Pertamina, penugasan Kepmen 13, LNG Trading, LNG Bunkering, LNG Storage and Reloading, gasifikasi Smelter, Small Scale LNG Isotank dan Small Scale LNG dan proyek development lainnya.
Baca Juga: Perkuat industri hilir dalam negeri, pemerintah kelak bakal larang ekspor CPO
"Sedangkan untuk regasifikasi LNG dilakukan untuk keperluan RDMP RU V Balikpapan dan industri di Kalimantan Timur, pemenuhan energi ramah lingkungan untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur dan pengembangan cold storage,” ujar Haryo dalam keterangan resmi, Rabu (20/10).
Haryo melanjutkan, kerjasama dengan PTB juga mencakup pelatihan dan pengembangan pekerja, serta technical services yang meliputi technical advisor, troubleshooting, dan repair.
Haryo mengungkapkan, PTB memiliki expertise dalam penyediaan studi, EPCC and O&M yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan proyek LNG dalam lingkup Subholding Gas. Di sisi lain, kerjasama ini pun diharapkan menghasilkan capacity building bidang LNG di Subholding Gas yang bisa dipenuhi dari expertise PT Badak.
Haryo memastikan, kerjasama ini dijalankan berdasarkan kesepakatan komersial yang memberikan benefit bagi Pertamina Group serta nilai keekonomian proyek bagi masing-masing pihak.
“Transformasi PGN sebagai Subholding Gas memperkuat peran dalam pengelolaan bisnis gas bumi nasional dan portofolio LNG yang terintegrasi. Pengelolaan LNG portofolio dari Pertamina akan diserahkan secara bertahap ke Subholding Gas, ini yang harus kami jalankan seoptimal mungkin agar pemanfaatannya ke depan menjadi lebih baik,” pungkas Haryo.
Selanjutnya: IHSG terkoreksi 0,04% ke 6.655 pada Selasa (19/10), net buy asing Rp 514,23 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News