Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan tidak mendapatkan imbalan atas penjualan gas alam cair (LNG) bagian negara yang diproduksi Kilang Bontang yang saat ini masih dikelola PT Badak NGL, anak usaha PT Pertamina.
LNG yang dijual PGN itu berasal dari Blok Sanga-Sanga. Saat ini, Saka Energi, anak usaha PGN memiliki 26,25% saham di Sanga-Sanga.
Penunjukkan PGN sebagai penjual LNG bagian negara yang belum terkontrak (uncommited) ini akan berlaku untuk periode penjualan tahun 2018. Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menjelaskan, penunjukan PGN sebagai penjual LNG Blok Sanga-Sanga bagian negara ini sebagai sebuah kepercayaan dari pemerintah.
Dia bilang, keputusan pemerintah menetapkan emiten berkode PGAS di Bursa Efek Indonesia ini sebagai penjual LNG bagian negara berdasarkan surat Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi. Lewat surat tertanggal 4 Desember 2017, SKK Migas menunjuk PGN sebagai penjual uncommited volume LNG Badak dengan sumber gas dari Sanga-Sanga.
Rachmat menyatakan, PGN bertugas melaksanakan jual beli LNG dengan para calon pembeli untuk periode 2018 dengan tetap tunduk pada penetapan alokasi dan harga LNG dari Menteri ESDM. "Selanjutnya kami bisa memulai perundingan dengan calon pembeli dengan terus berkoordinasi dengan SKK Migas," ujar Rachmat, Rabu (13/12).
Dengan penunjukkan ini, PGN bertanggungjawab menyampaikan permohonan persetujuan secara tertulis mengenai mekanisme penjualan yang akan digunakan sebelum memasarkan. Selain itu, pihaknya menyiapkan dan memperoleh persetujuan atas perjanjian jual beli, hingga melaporkan hasil penjualan setiap kali pembayaran.
Sebagai penjual LNG, PGN juga wajib menanggung seluruh biaya yang timbul terlebih dulu. Merujuk surat tersebut, mengenai biaya dan tanggung jawab akan diperlakukan sebagai biaya operasi.
Sebagai penjual LNG Bontang, PGN tidak akan memperoleh imbalan. "Kami optimistis dengan pengelolaan secara profesional, transparan dan akuntabel, PGN dapat memberikan kontribusi lebih kepada negara," katanya.
Kilang LNG yang dikelola Badak NGL mengolah pasokan gas dari beberapa proyek migas, yakni Blok Mahakam, Lapangan Bangka, Lapangan Jangkrik, dan Blok Sanga-Sanga. Tahun ini, produksi LNG sebesar 7,84 juta ton dengan pengapalan sebanyak 10,44 standar kargo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News