kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PGN pangkas biaya proyek pipa ke Blok Rokan sebesar Rp 2,1 triliun


Minggu, 05 Juli 2020 / 13:38 WIB
PGN pangkas biaya proyek pipa ke Blok Rokan sebesar Rp 2,1 triliun
ILUSTRASI. Blok Rokan. ANTARA FOTO/FB Anggoro/kye/18.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

"Dalam situasi Pandemi COVID-19 dan ekonomi yang menurun dewasa ini efisensi menjadi hal yang paling urgent dilakukan. Tapi jangan sampai efisiensi itu menghambat proyek yang sudah direncanakan, apalagi yang sifatnya strategis dan penting," tambahnya.

Ia kemudian mencontohkan proyek migas di lapangan Jambaran Tiung Biru, Bojonegoro, Jawa Timur saat masih menjadi Wamen ESDM. Ia bercerita, saat itu PLN sebagai calon pembeli gas keberatan dan tidak memungkinan jika harga gas sebesar US$ 9,7 per MMBTU.

Setelah dilakukan kajian terhadap pembiayaan proyek tersebut, akhirnya kedua kontraktor yaitu Pertamina dan Exxonmobil, menyetujui untuk memangkas biasa investasi di blok Hambatan Tiung Biru tersebut. 

Dari semula biaya investasinya US$ 2,050 miliar menjadi US$ 1,550 miliar. Terjadi penghematan uang negara, karena masih menggunakan sistem fiskal cost recovery, sekitar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar).

Baca Juga: Menteri ESDM: Chevron akan mulai kegiatan di Blok Rokan, November 2020

Dengan biaya investasi yang berkurang, target produksi gas dari lapangan Tiung Biru tidak berubah dari rencana awal, bahkan produksinya bisa ditingkatkan dari 172 BBTUD menjadi 192 BBTUD. Sehingga harga jual gas ke PLN juga bisa turun menjadi US$ 7,6 per MMBTU  tanpa eskalasi. Sebelumnya, harganya bisa mencapai rata rata US$ 9.7 per MMBTU.

"Dengan memahami aspek teknologi dan sisi komersial dari sebuah proyek migas, kita bisa melakukan banyak efisiensi. Dan yang penting proyek tersebut bisa tetap berjalan, bahkan proyek Tiung Biru saya dengar akan segera berproduksi," jelas Arcandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×