kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Phapros (PEHA) Kembangkan Produk Pencegahan Stunting


Minggu, 25 September 2022 / 16:55 WIB
Phapros (PEHA) Kembangkan Produk Pencegahan Stunting
ILUSTRASI. Fasilitas produksi PT Phapros Tbk (PEHA). PEHA mengembangkan beberapa produk terkait pemenuhan gizi buruk dan anemia secara terfokus.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Phapros Tbk (PEHA) yang merupakan bagian dari Holding BUMN Farmasi mendukung pencegahan stunting melalui beragam produk yang dimiliki khususnya dengan kandungan multivitamin lengkap dan zat besi. 

Kasus stunting menjadi salah satu masalah kesehatan anak dan remaja yang paling disorot oleh Pemerintah saat ini. Prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Kementerian Kesehatan tahun 2021 secara Nasional mencapai 24,4%, dan untuk di Jawa Barat sendiri yaitu sebesar 24,5%. 

Meski prevalensi stunting di Jawa Barat tidak setinggi NTT, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah, tetapi lantaran jumlah populasi anak dan remajanya besar sehingga jumlah kasusnya menjadi banyak. Berdasarkan data dashboard Sebaran Stunting Ditjen Bina Pembangunan Daerah - Kementerian Dalam Negeri tahun 2022, sekitar 3,2 juta Balita di Jawa Barat terpantau mengalami stunting.

Baca Juga: Phapros (PEHA) Mengincar Penjualan Bersih Tumbuh Dua Digit Tahun Ini

Direktur Pemasaran Phapros, Imelda Alini Pohan, mengatakan bahwa salah satu cara untuk mencegah stunting adalah dengan mengonsumsi tablet tambah darah bagi para siswi. 

“Salah satu penyebab stunting adalah anemia pada ibu hamil. Perlu upaya intervensi sebelum terjadinya hal tersebut, yaitu dengan pencegahan anemia sedari dini pada remaja dengan optimalisasi gizi dan konsumsi tablet tambah darah (TTD) secara rutin sekali dalam seminggu,” ungkap Imelda dalam siaran pers, Jumat (23/9). 

Di sisi lain, hasil survei Nutrition International pada tahun 2018 menemukan kasus anemia remaja putri di Jawa Barat sebesar 41,93%, sementara cakupan remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah pada tahun 2021 baru 25,2% dan masih di bawah target Propinsi Jawa Barat, yakni 52%.

Baca Juga: Phapros (PEHA) Gandeng Anugrah Argon Medica untuk Perkuat Distribusi Obat

Dari hasil survei tersebut, maka dibutuhkan kolaborasi program dengan berbagai stakeholders. Imelda mengatakan, pihaknya melakukan edukasi di SMAN 1 Purwakarta. Para siswi diharapkan tak hanya meminum tablet tambah darah pada hari ini saja secara serentak, tapi juga bisa berkesinambungan mengubah perilakunya untuk tetap meminum tablet tambah darah secara rutin karena dari asupan makanan saja pasti tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi. 

Saat ini PEHA mengembangkan beberapa produk terkait pemenuhan gizi buruk dan anemia secara terfokus, serta kerjasama dengan Pemerintah daerah di lebih dari 15 provinsi untuk bersama-sama melakukan edukasi terkait stunting dan upaya pencegahannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×