kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

PHE dan ExxonMobil akan Buktikan Studi Potensi Carbon Capture di Cekungan Sunda Asri


Selasa, 10 Oktober 2023 / 17:10 WIB
PHE dan ExxonMobil akan Buktikan Studi Potensi Carbon Capture di Cekungan Sunda Asri
ILUSTRASI. PHE dan ExxonMobil semakin serius menggarap proyek Carbon Capture Storage Hub di Cekungan Sunda-Asri.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan ExxonMobil semakin serius menggarap proyek Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization Storage (CCS/CCUS) Hub di Cekungan Sunda-Asri. Berdasarkan data Kementerian ESDM, rencananya proyek ini akan on-stream di 2029 mendatang. 

Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Hulu Energi (PHE) Awang Lazuardi mengungkapkan, dalam waktu dekat, Pertamina dan Exxon akan menandatangani Heads of Aggreement (HoA) untuk mencoba implementasi hasil studi bersama di Cekungan Sunda Asri. 

“Berdasarkan studi bersama Exxon, Sunda Asri Basin memiliki potensi besar sebagai area penyimpanan karbon,” ujarnya saat ditemui di sela acara SPE Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition (APOGCE) di Jakarta, Selasa (10/10). 

Awang mengemukakan, CCS akan berpotensi besar menjadi sumber pendapatan baru bagi Pertamina. Khususnya dalam menghadapi turbulensi permintaan energi ke depannya. 

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi akan Perluas Proyek Carbon Capture Storage

“Dibutuhkan regulasi untuk proyek CCS/CCUS, kami berharap secepatnya pemerintah dapat menerbitkan regulasi bisnis penyimpanan karbon di Indonesia,” harapnya. 

President ExxonMobil Indonesia, Carole J Gall menjelaskan, salah satu kunci kolaborasi yang penting ialah di industri penyimpanan karbon. 

Gall menjelaskan, seluruh negara menghasilkan emisi. Adapun penyelesaian masalah emisi tidak bisa terhambat pada persoalan lintas batas antar negara. Maka itu tantangan penerapan penyimpanan karbon tidak hanya di sisi nasional saja, tetapi global. 

“Carbon Capture merupakan teknologi esensial untuk menghadapi emisi yang hanya bisa dilakukan di beberapa negara saja. Untuk melakukannya butuh aspek geologi yang cocok dan infrastruktur mendukung. Indonesia dianugerahi keduanya dan orang-orang yang bisa mewujudkannya,” ujarnya di kesempatan yang sama. 

Gall menyatakan, diperlukan kolaborasi dari seluruh stake holders untuk mengeksekusi proyek penyimpanan karbon ini. 

Baca Juga: Simak Strategi Pertamina Hulu Energi Genjot Produksi Migas Nasional

Melansir catatan sebelumnya, pada 2022 Pertamina dan ExxonMobil telah bekerja sama mengkaji penerapan teknologi CCS/CCUS di tiga wilayah lapangan migas. Ketiga wilayah tersebut meliputi Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Jawa Barat. 

Kesepakatan kerja sama Pertamina-ExxonMobil ini akan berlangsung salama 2 tahun. Dalam kerja sama ini, juga memungkinkan untuk membangun penyimpanan Pusat CCS/CCUS regional, menemukan area pemulihan minyak dan gas yang ditingkatkan dan pembangkit hidrogen biru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×