kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Pilpres Satu Putaran, Asosiasi Logistik Indonesia Berpegang Teguh Pada Outlook 2024


Kamis, 15 Februari 2024 / 18:30 WIB
Pilpres Satu Putaran, Asosiasi Logistik Indonesia Berpegang Teguh Pada Outlook 2024
ILUSTRASI. KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 tampaknya akan berlangsung satu putaran saja. Pasalnya jika merujuk pada data Litbang Kompas, Kamis (15/02) pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul 58,60% dalam hitung cepat (quick count). Melihat data ini, Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengatakan pengusaha logistik yang tergabung dalam ALI akan tetap berpegang teguh pada prediksi atau Outlook Logistik 2024, baik itu satu putaran atau dua putaran Pemilu, atau siapapun presiden yang terpilih. “Siapapun pemerintahnya, kita sudah pernah di awal tahun membuat Outlook Logistik 2024 dan persiapan Industri tahun 2045. Kita sudah wanti-wanti siapapun (yang terpilih) harus punya roadmap logistik Indonesia jika dia ingin jadi negara industri yang maju,” ungkap Ketua ALI Mahendra Rianto saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/02). Ia mengatakan, Pemilu adalah hal rutin yang sudah dilalui masyarakat setiap lima tahun sekali. Namun dari sisi ALI, ia berharap pemimpin yang terpilih terutama yang dalam visi-misi kampanyenya menyorot soal Indonesia emas 2045, harus mulai meletakkan pondasi dari sekarang untuk kemajuan Indonesia terutama di sektor Industri. “Siapapun yang terpilih punya fokus terhadap negara industri, dengan negara maju di 2045 yang digadang-gadang jumlahnya akan terbesar, bukan hanya soal SDM-nya tapi juga harus punya hasil produknya apa,” tambahnya. Baca Juga: Nilai Impor Diramal Meningkat, Surplus Neraca Perdagangan Barang Diprediksi Menyempit Ia juga menggarisbawahi, Indonesia harus punya orientasi ekspor, dan komoditi fokus yang bisa bersaing dengan komoditi lain di pasar internasional. “Jadi harus punya komoditi fokus yang mau kita ekspor, masa itu-itu aja yang mentah misalnya CPO aja. Kalau barangnya itu-itu aja ya sebenarnya kita udah tau hasilnya, neraca kita negatif terus,” ungkapnya. Jika melirik pada Supply Chain and Logistic Outlook 2024, ALI menyorot 8 prediksi terhadap perkembangan industri rantai pasok dan logistik tahun ini. Pertama, mengenai sea freight international. Kapasitas dan harga mendekati normal kecuali untuk rute yang melewati kawasan Timur Tengah, dengan terus bergejolaknya situasi keterlibatan negara-negara di sekitar jalur Gaza. Pasca Covid-19 (2023), perputaran dan pergerakan ekonomi kembali lancar serta pengiriman laut yang menggunakan kapal dan kontainer mulai bergerak dan kelangkaan berkurang. Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 1,30%, Simak Proyeksi IHSG untuk Jumat (16/2) Kedua, adalah soal importasi dimana akan terjadi ketidakpastian perizinan yang menyulitkan importir, sehingga diharapkan terjadi perbaikan segera di tahun 2024. Ketiga soal pergudangan, di mana jumlah pergudangan go green, pergudangan bertingkat di Jabodetabek dan pengembangan gudang di Jawa Tengah semakin meningkat. Realisasi PMA dan PMDN pada kuartal III tahun 2023, untuk sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi mencapai Rp40,9 triliun. Pergudangan menjadi 1 dari 5 lima sektor investasi terbesar pada tahun 2023. Keempat, meningkatnya kesadaran keamanan pangan dan kehalalan produk menumbuhkan kebutuhan terhadap cold chain dan kepatuhan terhadap standar logistik halal. Kelima, sisi transportasi dinilai akan terjadi penambahan ketersediaan infrastruktur transportasi mempercepat proses distribusi. Tetapi biaya tetap tinggi. Biaya masih tinggi karena transportasi logistik Indonesia masih didominasi oleh angkutan darat yang merupakan moda angkutan yang mahal, ditinjau dari daya angkut per ton kilometernya. Baca Juga: Begini Tanggapan Industri Makanan dan Minuman bila Pilpres Satu Putaran Keenam, digitalisasi, implementasi teknologi pergudangan dan transportasi menjadi solusi dasar. Adit memprediksi adopsi AI pada supply chain diperkirakan meningkat pesat (Gudang 5G dan Robotik di Cibitung), namun masih terdapat berbagai tantangan dalam adopsi digitalisasi supply chain di Indonesia. Ketujuh, ALI menilai tenaga kerja supply chain terampil masih kurang, terutama di level operator dan supervisor. Dengan adanya pengetahuan dan keahlian digital pada tenaga kerja proses digitalisasi proses supply chain bisa menjadi prioritas perusahaan. Terakhir kedelapan, adalah soal regulasi dan kebijakan logistik, yang menurut outlook diperlukan keberpihakan pemerintah jika Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara industri terbesar keempat di dunia di tahun 2045 dengan adanya bonus demografi.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 tampaknya akan berlangsung satu putaran saja. Pasalnya jika merujuk pada data Litbang Kompas, Kamis (15/02) pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul 58,60% dalam hitung cepat (quick count).

Melihat data ini, Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengatakan pengusaha logistik yang tergabung dalam ALI akan tetap berpegang teguh pada prediksi atau Outlook Logistik 2024, baik itu satu putaran atau dua putaran Pemilu, atau siapapun presiden yang terpilih.

“Siapapun pemerintahnya, kita sudah pernah di awal tahun membuat Outlook Logistik 2024 dan persiapan Industri tahun 2045. Kita sudah wanti-wanti siapapun (yang terpilih) harus punya roadmap logistik Indonesia jika dia ingin jadi negara industri yang maju,” ungkap Ketua ALI Mahendra Rianto saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/02).

Ia mengatakan, Pemilu adalah hal rutin yang sudah dilalui masyarakat setiap lima tahun sekali. Namun dari sisi ALI, ia berharap pemimpin yang terpilih terutama yang dalam visi-misi kampanyenya menyorot soal Indonesia emas 2045, harus mulai meletakkan pondasi dari sekarang untuk kemajuan Indonesia terutama di sektor Industri.  

“Siapapun yang terpilih punya fokus terhadap negara industri, dengan negara maju di 2045 yang digadang-gadang jumlahnya akan terbesar, bukan hanya soal SDM-nya tapi juga harus punya hasil produknya apa,” tambahnya. 

Baca Juga: Nilai Impor Diramal Meningkat, Surplus Neraca Perdagangan Barang Diprediksi Menyempit

Ia juga menggarisbawahi, Indonesia harus punya orientasi ekspor, dan komoditi fokus yang bisa bersaing dengan komoditi lain di pasar internasional. 

“Jadi harus punya komoditi fokus yang mau kita ekspor, masa itu-itu aja yang mentah misalnya CPO aja. Kalau barangnya itu-itu aja ya sebenarnya kita udah tau hasilnya, neraca kita negatif terus,” ungkapnya.

Jika melirik pada Supply Chain and Logistic Outlook 2024, ALI menyorot 8 prediksi terhadap perkembangan industri rantai pasok dan logistik tahun ini.

Pertama, mengenai sea freight international. Kapasitas dan harga mendekati normal kecuali untuk rute yang melewati kawasan Timur Tengah, dengan terus bergejolaknya situasi keterlibatan negara-negara di sekitar jalur Gaza. 

Pasca Covid-19 (2023), perputaran dan pergerakan ekonomi kembali lancar serta pengiriman laut yang menggunakan kapal dan kontainer mulai bergerak dan kelangkaan berkurang.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 1,30%, Simak Proyeksi IHSG untuk Jumat (16/2)

Kedua, adalah soal importasi dimana akan terjadi ketidakpastian perizinan yang menyulitkan importir, sehingga diharapkan terjadi perbaikan segera di tahun 2024.

Ketiga soal pergudangan, di mana jumlah pergudangan go green, pergudangan bertingkat di Jabodetabek dan pengembangan gudang di Jawa Tengah semakin meningkat. Realisasi PMA dan PMDN pada kuartal III tahun 2023, untuk sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi mencapai Rp40,9 triliun. Pergudangan menjadi 1 dari 5 lima sektor investasi terbesar pada tahun 2023.

Keempat, meningkatnya kesadaran keamanan pangan dan kehalalan produk menumbuhkan kebutuhan terhadap cold chain dan kepatuhan terhadap standar logistik halal. 

Kelima, sisi transportasi dinilai akan terjadi penambahan ketersediaan infrastruktur transportasi mempercepat proses distribusi. Tetapi biaya tetap tinggi. Biaya masih tinggi karena transportasi logistik Indonesia masih didominasi oleh angkutan darat yang merupakan moda angkutan yang mahal, ditinjau dari daya angkut per ton kilometernya.

Baca Juga: Begini Tanggapan Industri Makanan dan Minuman bila Pilpres Satu Putaran

Keenam, digitalisasi, implementasi teknologi pergudangan dan transportasi menjadi solusi dasar. Adit memprediksi adopsi AI pada supply chain diperkirakan meningkat pesat (Gudang 5G dan Robotik di Cibitung), namun masih terdapat berbagai tantangan dalam adopsi digitalisasi supply chain di Indonesia.

Ketujuh, ALI menilai tenaga kerja supply chain terampil masih kurang, terutama di level operator dan supervisor. Dengan adanya pengetahuan dan keahlian digital pada tenaga kerja proses digitalisasi proses supply chain bisa menjadi prioritas perusahaan. 

Terakhir kedelapan, adalah soal regulasi dan kebijakan logistik, yang menurut outlook diperlukan keberpihakan pemerintah jika Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara industri terbesar keempat di dunia di tahun 2045 dengan adanya bonus demografi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×