kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN Ajukan Dana PMN Sebesar Rp 10 Triliun Untuk Tahun 2023


Kamis, 16 Juni 2022 / 15:50 WIB
PLN Ajukan Dana PMN Sebesar Rp 10 Triliun Untuk Tahun 2023
ILUSTRASI. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengajukan permintaan untuk alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 10 triliun untuk tahun depan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan dana alokasi tersebut akan digunakan untuk membiayai sejumlah kegiatan.

"PMN ini akan direalisasikan untuk mewujudkan keadilan di sektor energi bagi seluruh rakyat, dengan menyediakan kelistrikan di daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan)," kata Darmawan dikutip dari keterangan resmi, Rabu (15/6).

Darmawan melanjutkan, dari Rp 10 triliun tersebut, sebanyak Rp 2 triliun akan dialokasikan untuk mengoptimalkan pasokan listrik di Jawa Madura Bali dengan pembangunan infrastruktur.

Sebanyak Rp 4,5 triliun akan dialokasikan PLN untuk membangun transmisi yang menghubungkan PLTA ke daerah terpencil di wilayah Kalimantan. PLN juga menganggarkan Rp 3,5 triliun untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) berbasis PLTM, PLTA dan PLTMG dan transmisi yang menghubungkan kelistrikan di wilayah terpencil.

Baca Juga: PLN Operasikan SUTT 150 kV Senilai Rp 1,7 Triliun di Lombok

Darmawan menjelaskan saat ini, infrastruktur ketenagalistrikan yang digunakan untuk melayani daerah-daerah 3T membutuhkan biaya investasi per pelanggan yang sangat tinggi. Investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 25 juta-45 juta per pelanggan. Darmawan menilai ini membuat pengembangan infrastruktur kelistrikan menjadi tidak feasible.

Namun, ia memastikan PLN akan tetap melaksanakan pembangunan kelistrikan mengacu kepada sila ke-5 Pancasila.

"Untuk itu, kehadiran PMN ini hadir sebagai pengejawantahan keadilan, di mana PLN membangun infrastruktur energi di seantero nusantara, terutama daerah tertinggal, terpencil dan merupakan pengejawantahan kedaulatan RI di perbatasan antar negara," ujar Darmawan.

Sementara itu, kucuran PMN sejak tahun 2020 sudah diserap oleh PLN mencapai Rp 4,7 triliun hingga triwulan pertama tahun ini. Realisasi ini mencapai 95% dari total dana PMN yang telah diterima oleh PLN.

Sedangkan untuk realisasi PMN tahun 2021 hingga kuartal pertama ini sudah terserap Rp 4 triliun atau 80% dari total dana PMN yang sudah diterima.

Baca Juga: Tarif Listrik Sektor Bisnis dan Industri Belum Akan Dinaikkan

"Dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan mempercepat transisi energi dengan menyasar pengembangan Pembangkit Listrik yang bersumber dari sumber daya alam setempat dan pengembangan jaringan transmisi untuk perluasan pelayanan listrik desa," ujar Darmawan.

Adapun, pengajuan dana PMN ini disampaikan PLN tatkala Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI pada Rabu (15/6).

Permintaan ini pun mendapatkan persetujuan dari anggota DPR Komisi VI.

Darmawan pun mengapresiasi dukungan Komisi VI DPR RI atas PMN ini. Ia mengatakan upaya untuk bisa membuat akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat perlu terus dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×