kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN dapat lampu hijau akuisisi tambang batubara


Senin, 10 Juli 2017 / 06:00 WIB
PLN dapat lampu hijau akuisisi tambang batubara


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Nampaknya rencana PT PLN (Persero) untuk bisa mendapatkan tambang batubara pada tahun ini akan terwujud. Hal ini setelah pihaknya mendapatkan persetujuan dari Kementerian ESDM. Artinya, PLN akan mendapatkan penghematan dari upaya kepemilikan tambang batubara tersebut.

Sofyan Basir, Direktur Utama PLN mengatakan Kementerian ESDM sudah merestui rencana PLN untuk mengakuisisi tambang batubara tahun ini. Hal ini akan memberikan penghematan bagi PLN ke depannya, apalagi kebutuhan batubara PLN saat ini 86 juta ton akan bertambah 70 juta ton setelah tahun 2020 mendatang.

"Akuisisi tambang baru minta (persetujuan) dari Pak Jonan dan beliau menyetujui. Nanti kami lihat satu persatu dimana lokasi yang paling baik, tahun ini sudah harus punya," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (7/7) lalu.

Dirinya belum bisa merinci spesifikasi tambang yang akan diakuisisi, namun kemungkinan besar akan mengambil di wilayah Kalimantan. Lain dari itu, untuk dana yang disiapkan belum ditentukan karena masih menunggu approval mengenai spesifikasi tambang yang boleh diakuisisi dari ESDM. Yang jelas dalam 6 bulan ke depan perusahaan akan mencari tambang batubara untuk pasokan pembangkit miliknya.

"Spesifikasi itu yang mau dikasih tau (ESDM). Kami baru mau lihat-lihat, kan tidak adakadabra. Pelan-pelan lah, nanti aturannya dari ESDM karena itu datang dari sana bukan kami yang menentukan," lanjutnya.

PLN sendiri menyatakan akuisisi tambang batubara ini sanagat mendesak, untuk mendapatkan harga energi primer yang murah dan pasokan yang tepat waktu. Pasalnya, saat ini 60% pembangkit milik PLN merupakan PLTU sehingga dengan pengelolaan sendiri akan lebih efisien. Sedangkan bila mengandalkan pihak ketiga, selain tidak akan efisien juga masih tersandera masalah harga komoditas yang fluktuatif.

Sejauh ini, PLN masih lebih tertarik untuk bisa mengakuisisi tambang di Kalimantan dibandingkan di Sumatra. Pasalnya, kualitas batubara di Kalimantan lebih baik dibandingkan dengan yang ada di Sumatra. Namun belum ada keputusan terkait hal itu, harapannya pada tahun ini PLN sudah bisa memiliki tambang batubara sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×