Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak terkait program gasifikasi pembangkit. Kerja sama dilakukan dalam pengembangan infrastruktur midstream Liquefied Natural Gas (LNG) di wilayah Sulawesi-Maluku.
Kerja sama tersebut dilakukan melalui penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) antara PLN EPI dengan Konsorsium PT AGP Indonesia Utama (AGPIU), PT Suasa Benua Sukses (SBS), dan PT KPM Oil & Gas (KPMOG).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, salah satu upaya strategis menekan emisi karbon menuju NZE di sektor kelistrikan adalah mengurangi emisi karbon. Program gasifikasi pembangkit menjadi langkah strategis yang sekaligus menekan biaya bahan bakar dan ketergantungan atas impor minyak mentah atau solar.
“PLN telah memiliki strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Dalam skema transisi energi ini, nantinya sumber listrik PLN akan bersumber dari 75% pembangkit yang bersumber dari energi terbarukan dan 25% bersumber dari pembangkit gas," kata Darmawan dalam keterangan resminya, Senin (1/4).
Baca Juga: 1.000 Lebih SPKLU Disiagakan untuk Pemudik, Ini Penjelasan PLN
Dengan kerja sama ini, kata Darmawan, PLN memperkuat kolaborasi strategis dengan para pihak penyedia infrastruktur gas untuk menjamin pasokan gas bagi pembangkit.
Direktur Legal & Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto mengatakan, penandatanganan kerja sama antara PLN EPI dan mitra konsorsium menjadi tahapan penting dalam pengembangan energi primer di Indonesia.
Adapun, Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengungkapkan, PLN EPI dibentuk untuk menjamin ketersediaan pasokan energi primer dengan menyederhanakan proses pengadaan dan logistik, menyediakan pasokan energi primer, dan membangun rantai pasokan yang kuat, termasuk menawarkan energi primer ramah lingkungan untuk mendukung NZE dan strategi ARED yang telah dicanangkan oleh PLN group.
Iwan menjelaskan, keberadaan jaringan gas pipa dan terminal LNG saat ini hampir seluruhnya berada di wilayah Indonesia bagian barat. Untuk mendukung rantai pasok gas, PLN EPI dan mitra terpilih akan melakukan pengembangan infrastruktur midstream LNG di Indonesia termasuk di Sulawesi dan Maluku.
Konsorsium AGP-SBS-KPMOG telah ditetapkan sebagai mitra untuk pengembangan regasifikasi di 7 lokasi di wilayah Sulawesi dan Maluku dengan keseluruhan kapasitas 1.510 megawatt (MW).
Baca Juga: PLN dan Indokorea Gas Consortium Kembangkan Infrastruktur LNG di Nusa Tenggara
Adapun, proyek pengembangan infrastruktur midstream LNG dengan skema kluster ini menarik perhatian pelaku industri LNG dunia karena tingkat kompleksitas proyek terutama dari segi lokasi dan rantai pasok sebagai satu kesatuan yang menjadikan proyek pengembangan LNG model kluster yang pertama di dunia.
Meski demikian, tantangan ini akan menjadi salah satu dorongan bagi konsorsium untuk berfokus menggarap proyek sekaligus mendukung upaya dekarbonisasi PLN Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News