Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menargetkan pemanfaatan 2 juta ton biomassa untuk program co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menegaskan pentingnya pemanfaatan biomassa untuk transformasi energi yang lebih ramah lingkungan. Biomassa juga menjadi energi subtitusi untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan batubara.
“Dengan memanfaatkan biomassa lokal, kami mampu menurunkan emisi karbon hingga 2,9 juta ton CO2 hingga bulan Agustus tahun ini. Selain itu, program ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal melalui penyediaan bahan bakar biomassa,” jelas Iwan dalam siaran pers, dikutip Sabtu (21/9)
Iwan menjelaskan, PLN EPI telah memanfaatkan berbagai jenis biomassa, termasuk sekam padi dan serbuk gergaji, yang digunakan sebagai bahan bakar tambahan di PLTU.
Pada tahun 2021, PLN EPI berhasil mensubstitusi 250 ribu ton batubara dengan biomassa, yang meningkat menjadi 580 ribu ton pada tahun 2022, dan mencapai 1 juta ton pada tahun 2023.
Baca Juga: Balap Sepeda Motor Listrik Konversi akan Digelar di Sentul
"Pada tahun ini, kami menargetkan pemanfaatan lebih dari 2 juta ton biomassa," tambah Iwan.
Dalam mengembangkan pemanfaatan biomassa, PLN EPI juga menggandeng berbagai mitra lokal untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami terus mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah daerah dan masyarakat lokal, untuk memperkuat rantai pasok biomassa. Ini sejalan dengan tujuan kami untuk mendukung pencapaian Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060,” ungkap Iwan.
Tercatat, PLN EPI telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dalam pengembangan potensi biomassa sebagai sumber energi terbarukan.
Kerjasama ini melibatkan pengembangan lahan-lahan kritis di wilayah tersebut untuk produksi biomassa serta potensi limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biomassa, yang tidak hanya membantu transisi energi tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
PLN EPI juga telah melakukan uji bakar co-firing di PLTU Bengka yang, Kalimantan Barat, dengan memanfaatkan serbuk kayu sebagai biomassa. Program ini berhasil menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal dan mengurangi polusi yang sebelumnya dihasilkan dari pembakaran limbah kayu. Sebanyak 50 orang telah bekerja di titik-titik pengumpulan dan pemrosesan serbuk kayu di sekitar PLTU.
“Kami melibatkan lebih dari 1,25 juta masyarakat dalam rantai pasok biomassa, dengan nilai ekonomi mencapai Rp 9,43 triliun,” pungkas Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News