kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN evaluasi proyek PLTU Mulut Tambang


Senin, 15 Juli 2019 / 20:14 WIB
PLN evaluasi proyek PLTU Mulut Tambang


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan akan melakukan evaluasi kembali atas sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Djoko Abumanan mengungkapkan, pihaknya memastikan bahwa  yang dilakukan tidak akan mengganggu pasokan listrik. "Sejauh ini dengan masuknya beberapa pembangkit eks Fast Track Program (FTP) 1 bisa menutupi itu," sebut Djoko ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (15/7).

Adapun sejumlah pembangkit yang dimaksud yakni PLTU Bontang 2X100 MW, PLTU Tanjung 2X100 MW di Tabalong serta PLTU Kalteng I 2X100 MW di Gunung Mas. Selain kehadiran sejumlah pembangkit tersebut, Djoko menilai rampungnya transmisi listrik di wilayah Kalimantan juga menjadi salah satu pertimbangan oleh PLN.

Sekadar informasi, sejumlah PLTU Mulut Tambang terjegal masalah seperti PLTU Riau-1 yang terjegal kasus hukum, serta PLTU Kaltim-5 dan Sumsel-6 yang terganjal masalah kontrak dan keekonomian.

Djoko menambahkan, evaluasi kembali juga dilakukan akibat  pertumbuhan beban yang tidak sesuai rencana awal. "Pasokan listrik bisa kelebihan tapi bebannya cenderung tidak menunjukkan peningkatan," sebut Djoko.

Lebih jauh Djoko bilang kemungkinan dijadikannya Kalimantan sebagai Ibukota negara akan menjadi angin segar bagi peningkatan beban.

Djoko menambahkan rencana pengembangan pembangkit  regional Kalimantan yang meliputi total pengembangan pembangkit mencapai 4.324,8 MW, transmisi mencapai 10.232 KMS, dan gardu induk 3.600 MVA hingga tahun 2028 mendatang.

Ditemui di kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menyebut sejauh ini belum ada pembicaraan antara pemerintah dan PLN seputar PLTU Mulut Tambang.

"Kita masih tetap mengacu pada RUPTL 2019-2028, namun dari info tadi (masalah sejumlah PLTU) tidak menutup kemungkinan kita bakal panggil PLN," sebut Rida di Kantor Kementerian ESDM, Senin (15/7).

Dalam catatan Kontan.co.id, Kepala Divisi Perencanaan Sistem PLN Adi Priyanto menyebut PLN akan melakukan evaluasi untuk melihat kembali seberapa besar kebutuhan listrik, daya listrik tambahan yang harus segera dipasok, dan pembangkit mana yang bisa cepat tersambung dengan sistem. "Jadi kalau demand tetap jalan, kita harus cari penggantinya, yang jelas demand tidak boleh tertekan," imbuh Adi.

Dia mengakui, jika proyek PLTU mulut tambang ada yang terkendala, maka target operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) akan disesuaikan. Sementara itu, untuk menjaga pasokan listrik dan memenuhi kebutuhan demand, PLN akan mencari daya dari pembangkit lain, atau menjadwal ulang pembangkit yang COD-nya bisa dipercepat.

"Kalau (ada proyek PLTU mulut tambang) yang bermasalah, COD pasti mundur. Nanti kita jadwal ulang, tapi (daya dari pembangkit lain) yang lain harus masuk, kita cari gantinya," terang Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×