Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menggandeng PT Sang Hyang Seri (SHS) untuk mengembangkan sekam padi sebagai bahan baku biomassa untuk program co-firing PLTU. Kerja sama keduanya ditandai dengan MoU kajian bersama dan pengembangan pengolahan sekam padi sebagai bahan baku biomassa co-firing, pada Selasa (1/3) lalu di Kementerian BUMN.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, kerja sama ini bisa memberikan sisi positif bagi masing-masing BUMN dari sisi revenue.
“Selama ini sekam padi milik SHS menjadi waste, dengan adanya pemanfaatan sekam padi menjadi produk biomassa co-firing maka bisa menambah pendapatan perusahaan. Sedangkan dari sisi PLN juga bisa mengantongi penghematan dari sisi pengadaan bahan baku PLTU melalui program ini,” jelas Pahala sebagaimana dikutip dari siaran pers (3/3).
Baca Juga: Semacom Integrated (SEMA) Catatkan Laba Bersih Rp 17 Miliar pada Tahun 2021
Seperti diketahui, sekam padi merupakan salah satu dari sederet bahan baku yang bisa diolah menjadi biomassa. Hingga 2025 nanti, PLN diproyeksi membutuhkan kurang lebih 10,2 juta ton biomassa untuk menjadi substitusi 10% kebutuhan batubara di PLTU.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menuturkan, kerja selain untuk mengolah waste panen padi menjadi bahan baku substitusi batu bara, kerja sama ini juga dilakukan dalam rangka menekan emisi karbon dan mencapai net zero emission pada 2060 mendatang.
Rencananya, proyek kerja sama ini juga akan turut dipamerkan dalam perhelatan KTT G20 November mendatang. “Kerja sama PLN dan SHS menjadi langkah bersama untuk menekan emisi karbon. Di satu sisi, kerjasama ini juga bisa meningkatkan efisiensi dua BUMN dalam mengelola waste menjadi bahan bernilai,” ujar Darmawan.
Baca Juga: Minat Sektor Industri untuk Memanfaatkan PLTS Atap Semakin Meningkat
Direktur Utama SHS, Maryono menyampaikan, kerja sama antara SHS dengan PLN sejalan dengan transformasi bisnis yang dilakukan oleh SHS.
