Reporter: Azis Husaini | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. PT PLN siap menggenjot perekonomian daerah Manggarai Raya, hal ini ditandai dengan progress transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu hingga Labuan Bajo, yang terdiri dari :
1. SUTT 150 KV Ruteng - Ulumbu 72 titik tower dimana seluruh progresnya sudah mencapai 100%
2. SUTT 150 kV Ruteng - Labuan Bajo 230 titik tower yang progresnya 96,4%
“Insya Allah Interkoneksi Ruteng - Labuan Bajo bisa kami selesaikan pada Mei 2018. Kami harapkan dengan interkoneksi ini, akan memperkuat sistem Flores dan tentu dapat meningkatkan geliat aktivitas ekonomi di daerah Manggarai Raya,” Kata Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Timur, Bali dan Nusra, Djoko R Abu Manan, Kamis (29/3).
Jaringan transmisi listrik sepanjang kurang lebih 210 kilometer sirkit (KMS) dengan jumlah tower transmisi sebanyak 302 unit tower ini menghubungkan PLTP Ulumbu 4 x 2,5 MW di Kabupaten Manggarai Raya, Gardu Induk 70 kV Ruteng dan Gardu Induk 70 kV Labuan Bajo. Jaringan transmisi ini merupakan bagian dari pembangunan jaringan transmisi Sistem Pulau Flores yang mulai dibangun pada tahun 2013 membentang dari Labuan Bajo di bagian barat sampai ke Kota Larantuka di bagian timur Pulau Flores.
Jaringan transmisi SUTT PLTP Ulumbu – Ruteng – Labuan Bajo berpotensi besar dalam penguatan sistem karena menginterkoneksikan semua pembangkit dengan Gardu Induk di Wilayah Manggarai Raya. Penguatan ini sebagai bagian dari Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN NTT tahun 2018-2027.
Di Manggarai, terdapat dua pembangkit yang berkapasitas yang besar yakni PLTP Ulumbu dengan total kapasitas 10 MW dan PLTMG MPP Flores – Labuan Bajo berkapasitas 20 MW yang direncanakan beroperasi pada bulan Mei 2018. Untuk membangun sistem yang handal, diperlukan jaringan transmisi untuk menghantarkan daya yang dibangkitkan dari kedua pembangkit tersebut ke pelanggan.
Beroperasinya transmisi ini bisa menurunkan biaya pokok produksi (BPP) dari BBM sekitar Rp 2,4 miliar per bulan dengan penyerapan beban daya PLTP Ulumbu pada LWPP line charge sampai ke Labuan Bajo. Transmisi ini pun bisa meningkatkan peluang peningkatan pariwisata Labuan Bajo dengan potensi pelanggan potensial 5,2 MW.
Estimasi ini berpotensi akan lebih tinggi apabila melihat gencarnya pembangunan hotel-hotel, pelabuhan. Transimisi ini pun akan dapat meningkatkan optimalisasi pembangkit EBT (PLTP Ulumbu) serta meningkatkan harga jual rata-rata sebesar Rp 1.247/kWh.
PLN menargetkan pada 2019, seluruh kabupaten di Pulau Flores dapat menikmati pelayanan listrik yang handal dari keberadaan jaringan transmisi yang terhubung secara interkoneksi dan juga perluasan jaringan tegangan menengah ke desa-desa yang belum berlistrik melalui program Listrik Desa (Lissa).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News