Reporter: Filemon Agung | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan pemanfaatan biomassa mencapai 10 juta ton pada tahun 2025 mendatang.
Direktur utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pemanfaatan biomassa oleh perusahaan setrum pelat merah tersebut terus mengalami peningkatan.
Tercatat,hingga kuartal III 2024 PLN telah memanfaatkan 3 juta ton biomassa untuk program cofiring pada 46 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan penurunan emisi mencapai 3,2 juta ton CO2e.
"Jumlah akan terus ditingkatkan menjadi 10 juta ton ditahun 2025 guna memenuhi kebutuhan biomassa di 52 PLTU milik PLN," ujar Darmawan dalam siaran pers, dikutip Jumat (4/10).
Baca Juga: Dukung Pembangunan Ramah Lingkungan, Semen Indonesia (SGMR) Perkenalkan Semen Hijau
Sementara itu, Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Trois Dilisusendi memaparkan, Pemerintah sangat mendukung inisiatif PLN-METI untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), khususnya biomassa. Mengingat, Kata Trois, potensi biomassa terutama untuk sektor kelistrikan atau PLTBm cukup besar, yakni mencapai 57 gigawatt (GW).
"Kita sangat paham bahwa bioenergi adalah bagian dari dunia energi yang memang bisa dikatakan paling lengkap. Kenapa? Karena dia bisa menggantikan seluruh energi fosil. Kemudian sektor yang (digantikannya) bisa lengkap, bisa kelistrikan, bisa sebagai pembangkit bioenergi, bisa untuk transportasi menggantikan BBM," jelasnya.
Ketua Umum METI sekaligus Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan kolaborasi dengan BUMN maupun swasta guna mengembangkan lahan kosong untuk ditanami tanaman energi. Selain itu, pihaknya juga mendorong pemanfaatan limbah sebagai biomassa untuk pembangkit listrik.
Wiluyo juga mengajak setiap pihak yang berkepentingan untuk menjalin kolaborasi bersama. Sehingga, ekosistem yang kokoh bisa terbentuk untuk dapat memanfaatkan potensi besar biomassa di tanah air.
“Biomassa ini adalah potensi yang sangat melimpah di Indonesia dan merupakan salah satu kekuatan pertahanan energi. Karena materi dari biomassa memiliki banyak manfaat, hanya tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” pungkas Wiluyo.
Baca Juga: Tripatra Fokus Kembangkan Biofuel Generasi Kedua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News