kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN jalankan komitmen konversi PLTD jadi pembangkit EBT di 2.130 lokasi


Senin, 02 November 2020 / 15:40 WIB
PLN jalankan komitmen konversi PLTD jadi pembangkit EBT di 2.130 lokasi
ILUSTRASI. Salah satu PLTD milik PLN


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

Ikhsan melanjutkan, pada bulan Desember mendatang, PLN akan mengadakan lelang untuk proyek konversi PLTD menjadi pembangkit EBT tahap pertama. Adapun target operasional pembangkit EBT sebagai pengganti PLTD di 200 lokasi pertama ditetapkan pada tahun 2022 mendatang.

Target tersebut mempertimbangkan durasi pengerjaan konstruksi pembangkit EBT yang membutuhkan waktu sekitar satu tahun. Ini mengingat jarak tempuh dan lokasi geografis pembangkit tersebut cukup menantang.

“Kami akan buka bidding-nya, perusahaan yang tertarik dengan investasi EBT di Indonesia bisa ikut,” imbuhnya.

Ikhsan belum bisa mengungkapkan biaya investasi untuk proyek konversi PLTD menjadi pembangkit EBT. Namun, ia memberi sinyal bahwa dana yang dibutuhkan untuk proyek tersebut bernilai besar. Maka dari itu, pihak PLN bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membiayai proyek tersebut.

Baca Juga: Sudah normal lagi, PLN pastikan tidak akan ada pemadaman bergilir

Dia menilai, pencarian dana untuk membiayai proyek-proyek pembangkit EBT seharusnya lebih mudah dibandingkan proyek pembangkit batubara. Terlebih lagi, sudah ada beberapa lembaga keuangan internasional yang menarik diri dari proyek energi fosil.

PLN pun yakin program konversi PLTD menjadi pembangkit EBT akan memicu tumbuhnya pusat ekonomi baru di berbagai wilayah Indonesia, terutama daerah yang selama ini kerap identik dengan daerah terpencil. Kualitas elektrifikasi di Indonesia pun akan membaik lantaran pembangkit EBT nanti akan menghasilkan listrik yang dapat menyala selama 24 jam penuh tanpa gangguan

Konversi PLTD juga akan menghemat biaya untuk kebutuhan BBM yang tergolong tinggi. Termasuk di dalamnya biaya pengangkutan BBM tersebut hingga perawatan operasional pembangkit.

Tak hanya itu, proyek tersebut sangat penting demi menunjang kegiatan sehari-hari masyarakat di era kenormalan baru yang mana kebutuhan terhadap listrik sangat besar.

“Kami juga ajak provider-provider telekomunikasi dan Kemenkominfo. Kami akan listriki dan beri fasilitas internet untuk daerah-daerah pelosok,” pungkas Ikhsan.

Selanjutnya: Untuk Kebutuhan Blok Rokan, Pertamina Akan Membeli Listrik PLN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×