kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN pasok listrik kapal pendingin terapung pertama di Sulawesi


Kamis, 17 Mei 2018 / 22:28 WIB
PLN pasok listrik kapal pendingin terapung pertama di Sulawesi
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengecekan meteran listrik


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) area Makassar Utara baru saja menyelesaikan sebuah tantangan baru untuk mensuplai listrik ke sebuah kapal sandar yang difungsikan sebagai Floating Cold Storage (Kapal Pendingin Terapung) milik PT. Perikanan Nusantara (persero).

Floating Cold Storage adalah kapal pendingin yang digunakan untuk mendinginkan hasil tangkapan ikan yang dikumpulkan oleh nelayan. Hal ini sebagai bentuk dukungan serta komitmen PLN dalam mensupport invenstasi bisnis perikanan di kawasan Pelabuhan Perikanan Untia dan merupakan bentuk nyata Sinergi BUMN antara PLN dan PERINUS.

Branch Manager PT. Perikanan Nusantara Cabang Makassar (PERINUS) Ferdinand Wenno mengatakan Cold Storage terapung ini sudah bersandar di Pelabuhan Perikanan Untia sejak 1 tahun lalu, namun belum dapat beroperasi maksimal diakibatkan masih menggunakan Genset yang menggunakan bahan bakar solar.

"Sehingga biaya operasional dan pemeliharaan sangat mahal mencapai Rp 200 Juta per bulan," terangnya melalui siaran pers yang diterima, Kamis (17/5) Ujar Ferdinand.

Menurut perhitungannya, 250 jam nyala dengan daya 240 kVA apabila menggunakan Listrik dari PLN ini, PERINUS mampu menghemat sebesar Rp 138 juta per bulannya sehingga secara tidak langsung dapat mendukung mitra nelayan, serta meningkatan industri perikanan di Sulawesi Selatan khususnya di Pelabuhan Perikanan Untia.

Manajer PLN Area Makasar Utara, Hariyadi menambahkan, tantangan dalam melayani supplai kelistrikan untuk Cold Storage apung ini yaitu lokasi kapal yang bersandar di dermaga sehingga tidak ada lahan yang memungkinkan untuk membangun gardu batu dan kubikel pelanggan Tegangan Menengah.

"Sehingga kami layani dengan menggunakan alat Automatic Sectionalizing Switch,” ungkap Hariyadi.

Dengan alat ini diharapkan peralatan dan jaringan listrik PLN tetap aman dan andal walaupun dengan konstruksi khusus outdoor. Hariyadi menambahkan kesiapan supplai tenaga listrik sangat dibutuhkan untuk para investor industri perikanan yang akan berinvestasi di Kawasan Pelabuhan Perikanan Untia, dalam hal ini PLN sebagai penyedia tenaga listrik telah berkomitmen untuk siap melayani kebutuhan kelistrikan kapanpun, dimanapun dan berapapun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×