Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memundurkan pengerjaan pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU Jawa 5 hingga awal tahun depan. Soalnya, perusahaan pelat merah ini tengah merevisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2017-2026.
Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso menyebut, penundaan ini untuk melihat nilai pasti dari mega proyek tersebut. Maklum, pembahasan RUPTL tersebut bisa memakan waktu dua bulan. "Dari situ bisa kelihatan angka barunya berapa," ujar Iwan, Senin (17/10).
Sayang, Iwan tidak menjelaskan alasan penundaan tersebut. Ia cuma bilang bahwa saban tahun, pihaknya kerap merevisi RUPTL untuk menyesuaikan kebutuhan listrik nasional dengan pertumbuhan ekonomi. Apalagi pemerintah juga tengah gencar menggalakkan bauran energi.
Apalagi, katanya, proyek PLTU Jawa berkapasitas 2 x 1.000 mega watt (MW) masuk kategori proyek besar sehingga perlu perhitungan cermat dengan kebutuhan listrik masyarakat. Kalaupun nanti pemerintah ingin proyek tersebut dipercepat, PLN pun juga sudah siap dengan beberapa skema yang bisa dipilih untuk mempercepat pembangunan proyek tersebut.
Pasalnya ia memproyeksi proyek Jawa 5 tidak bisa selesai tepat waktu pada 2019 nanti. Padahal PLN telah menunjuk anak usaha PLN yakni Indonesia Power untuk mengerjakan proyek tersebut dengan harapan bisa kelar pada 2019 nanti. Ia pun membantah bila PLN bakal mengambil kesempatan dengan tertundanya proyek tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News