Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN Memberikan tegangan perdana (energize) dan mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) bertegangan 500 kilo volt (kV) PLTU Tanjung Jati B – Pemalang (Batang) dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Batang.
Pengoperasinya kedua Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terletak di Jawa Tengah itu disebut-sebut berpotensi menghemat hampir Rp 20 miliar per hari.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT), Octavianus Duha menerangkan, kedua infrastruktur ketenagalistrikan ini berfungsi untuk mengevakuasi daya dari pembangkit-pembangkit berkapasitas besar di Pulau Jawa, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang berkapasitas 2x1000 Megawatt (MW), PLTU Tanjung Jati B unit #5 dan #6 yang berkapasitas 2x1000 MW.
"Infrastruktur transmisi dan gardu induk ini diharapkan dapat semakin meningkatkan keandalan dan kapasitas pasokan listrik serta dapat memacu pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah utara Pulau Jawa," ungkap Octavianus Octavianus dalam keterangan tertulis.
Baca Juga: Perbandingan harga langganan internet PLN / Iconnet & Indihome, Biznet, Firstmedia
SUTET 500 kV PLTU Tanjung Jati B - Pemalang (Batang) terdiri dari 545 tower dan 1 Low Level Gantry. Infrastruktur ketenagalistrikan itu membentang sepanjang 2 x 227,81 kilometer sirkuit dari PLTU Tanjung Jati B, Jepara, Ungaran, sampai dengan GITET 500 kV Batang.
Sementara itu, GITET 500 kV Batang terletak di Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kapasitasnya berjumlah 1.120 Mega Volt Ampere (MVA).
“GITET ini akan semakin meningkatkan keandalan tegangan sistem backbone 500 kV pulau Jawa dan menambah kapasitas pasokan listrik SUTET Jalur Utara Pulau Jawa yang membentang dari GITET Tanjung Jati B sampai GITET Cibatu Baru/Deltamas,” tambah Octavianus.
Lebih lanjut, Octavianus berujar bahwa pengoperassian kedua proyek ini pada kondisi pandemi covid-19 merupakan bentuk dedikasi dan pelayanan terbaik PLN untuk masyarakat.
Dengan pengoperasian kedua proyek ini, pasokan listrik di pulau Jawa khususnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali dipercaya bisa semakin terjaga, kapasitas meningkat dan semakin andal. “Diharapkan, hal ini dapat bermanfaat dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat serta mendukung program pemerintah terkait pengembangan investasi,” tutup Octavianus.
Selanjutnya: Cikarang Listrindo (POWR) bagikan dividen tahun buku 2020 sebesar US$ 59,05 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News