kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN Paparkan 8 Inisiatif Transisi Energi dalam COP 27 di Mesir


Senin, 07 November 2022 / 14:42 WIB
PLN Paparkan 8 Inisiatif Transisi Energi dalam COP 27 di Mesir
ILUSTRASI. PLN bakal memaparkan 8 inisiatif transisi energi perusahaan dalam gelaran Konferensi Perubahan Iklim (COP 27) di Sharm El-Sheikh, Mesir


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara bakal memaparkan 8 inisiatif transisi energi perusahaan dalam gelaran Konferensi Perubahan Iklim (COP 27) di Sharm El-Sheikh, Mesir 6 November hingga 12 November mendatang.

Sejumlah capaian yang dilakukan PLN sepanjang kurun waktu dua tahun terakhir akan dipaparkan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama delegasi dalam gelaran akbar tersebut. Darmawan menegaskan PLN merupakan garda depan dalam menjalankan agenda transisi energi Pemerintah Indonesia. 

"Kami memiliki 8 inisiatif dalam transisi energi yang mana selama dua tahun terakhir ini sudah banyak progresnya. Sebagai tuan rumah presidensi KTT G20, Indonesia juga mengakselerasi beragam proyek energi bersih sebagai wujud komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon," ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Senin (7/11).

Baca Juga: Kementerian ESDM: Skema Power Wheeling Beri Peluang Bagi PLN

Darmawan mengungkapkan, salah satu isu penting yang dibawa PLN dalam gelaran COP 27 adalah mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Di mana, dalam merealisasikan early retirement PLTU ini butuh dukungan global untuk mengakselerasi pencapaian target Net Zero Emission pada 2060. 

"Pengurangan emisi karbon di Indonesia sama jumlahnya dengan emisi karbon di global. Untuk itu, kami PLN membuka ruang seluas luasnya dalam skema kerja sama baik dari sisi investasi maupun pengembangan teknologi ramah lingkungan," tegas Darmawan. 

Selain mempensiunkan PLTU untuk bisa mengurangi emisi karbon, PLN menerapkan teknologi co-firing untuk bisa menurunkan penggunaan batu bara pada pembangkit yaitu dengan mengganti sebagian batu bara dengan biomassa. 

"Skema ini telah diimplementasikan di 33 PLTU dari 48 pembangkit yang tengah diujicoba," ujar Darmawan. 

Baca Juga: Ada Isu Akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu, Berikut Rekomendasi Saham PTBA

Ia menambahkan, PLN akan mempercepat pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Dalam RUPTL 2021-2030, tambahan pembangkit energi baru terbarukan mencapai 20,9 GW atau porsinya akan mencapai 51,6 persen dari total kapasitas pembangkit baru. 

Darmawan pun menekankan, PLN juga terus berupaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Salah satunya dengan pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Franchise SPKLU yang berasal dari kolaborasi berbagai pihak ini sangat diminati, terdapat puluhan badan usaha sudah melakukan pendaftaran. Upaya peningkatan ekosistem kendaraan listrik ini akan menjamur dan tersebar di seluruh Indonesia. 

"Pada intinya, kerja keras yang dilakukan PLN bukan hanya generasi saat ini saja, tapi untuk generasi anak cucu kita. Maka itu, PLN mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam transisi energi bersih ini," pungkas Darmawan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×