kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN rencanakan konversi PLTD ke EBT rampung pada 2025


Jumat, 12 Maret 2021 / 14:51 WIB
PLN rencanakan konversi PLTD ke EBT rampung pada 2025
ILUSTRASI. Karyawan PLN sedang memantau PLTD Lueng Bata Aceh


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merencanakan konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dilakukan dalam beberapa tahap dan rampung pada tahun 2025 mendatang.

Direktur Megaproyek dan EBT PLN M. Ikhsan Asaad mengungkapkan tahapan pertama akan dilakukan pada tahun ini menyasar 200 unit PLTD. Selanjutnya tahap kedua akan dilakukan pada 500 unit PLTD, kemudian tahap ketiga pada tahun 2023 dilakukan konversi untuk 1.300 unit PLTD.

Upaya konversi masih akan terus berlanjut dengan target seluruhnya beroperasi pada 2025 mendatang. "Konversi PLTD tadi dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai kondisi setempat Kemudian pada sistem kelistrikan yang besar seperti di Jawa-Bali," jelas Ikhsan dalam diskusi virtual, Kamis (11/3).

Baca Juga: Penuhi UU Ciptaker, PLN lakukan pembaruan data pelanggan

Secara total, tercatat ada 5.200 unit PLTD yang direncanakan akan dilakukan konversi ke EBT yang mayoritas terletak di wilayah 3T. Ikhsan memastikan dengan total kapasitas mencapai sekitar 2GW, maka upaya konversi akan coba didorong ke depannya.

Dalam langkah konversi, Ikhsan mengungkapkan tak semuanya bakal dikonversi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLN bakal melakukan konversi sesuai dengan potensi tiap daerah. "Jadi kalau ada air ya berarti mini hidro, lokasinya jauh sehingga itu salah satu tantangannya," kata Ikhsan.

Selain persoalan lokasi yang jauh, Ikhsan menilai langkah konversi PLTD ke EBT khususnya PLTS kerap terkendala persoalan lahan.

Pasalnya untuk menghasilkan energi 1MWp dari PLTS dibutuhkan lahan mencapai 1 hektar. "PLTS juga masalah intermittency, makanya kita (rencanakan) backup dengan baterai, saat ini masih mahal tapi kedepan bisa lebih murah dan kompetitif," pungkas Ikhsan. 

Selanjutnya: PLN beri harga spesial tambah daya listrik, begini cara mendapatkannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×