kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN rugi Rp 38,88 triliun sepanjang kuartal I 2020


Senin, 15 Juni 2020 / 12:03 WIB
PLN rugi Rp 38,88 triliun sepanjang kuartal I 2020
ILUSTRASI. Warga melintas di bawah kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Jumat (8/5). PLN mencatat konsumsi listrik Jawa-Bali?periode Maret-April 2020 mengalami penurunan hingga 9,55%. Hal ini karena pembatasan dala


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atawa PLN menanggung rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 38,88 triliun selama kuartal I tahun ini. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu mereka masih untung Rp 4,14 triliun.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, sebenarnya pendapatan usaha PLN naik 5,48% year on year (yoy) menjadi Rp 72,70 triliun. Penjualan tenaga listrik mendominasi hingga Rp 70,25 triliun. Sisa pendapatan berasal dari penyambungan pelanggan dan lain-lain.

Kalau berdasarkan geografis, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara menyumbang pendapatan Rp 57,19 triliun. Sisanya terdiri dari Rp 9,82 triliun Sumatra, Rp 2,69 triliun Kalimantan, Rp 2,37 trililun Sulawesi serta Rp 629,75 miliar Maluku dan Papua.

Namun lagi-lagi, beban usaha membengkak sampai Rp 78,79 triliun atau melebihi pendapatan usaha pada kuartal I tahun ini. Pada saat yang sama, PLN mencatatakan kerugian kurs mata uang asing bersih senilai Rp 51,97 miliar. Alhasil subsidi listrik pemerintah sebesar Rp 12,89 triliun tak bisa menyelamatkan kinerja bottom line.

Asal tahu, pembengkakan beban usaha PLN bukan baru kali ini terjadi. Pada kuartal I dan sepanjang tahun lalu misalnya, beban usaha perusahaan pelat merah tersebut juga lebih besar ketimbang pemasukan.

Pemerintah juga secara rutin menyuntikkan subsidi. Total subsidi pada kuartal I 2019 sebesar Rp 11,53 triliun. Adapun total subsidi sepanjang tahun lalu mencapai Rp 51,71 triliun.

Sementara itu, kas dan setara kas PLN pada kuartal I 2020 naik 2,96% yoy menjadi Rp 1,39 triliun. Liabilitas tumbuh 22,11% yoy menjadi Rp 694,79 triliun. Adapun ekuitasnya turun 3,91% yoy menjadi Rp 894,69 miliar.

Dalam laporan kepada Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (15/6), manajemen PLN menyatakan tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Kelangsungan bisnis juga tak terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×