kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

PLN Sebut Butuh Dana Rp 3.000 Triliun untuk RUPTL 2025-2034


Minggu, 14 September 2025 / 18:41 WIB
PLN Sebut Butuh Dana Rp 3.000 Triliun untuk RUPTL 2025-2034
ILUSTRASI. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi di Bekasi, Rabu (20/11/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/11/2024. Mengadopsi 76% EBT, PT PLN sebut membutuhkan dana sebesar US$ 188-200 miliar untuk menyelesaikan pengembangan sistem ketenagalistrikan nasional.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dikenal sebagai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terhijau karena mengadopsi 76% pembangkit yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT), PT PLN (Persero) mengungkap membutuhkan dana sebesar US$ 188-200 miliar atau setara dengan Rp 3.000 triliun untuk menyelesaikan pengembangan sistem ketenagalistrikan nasional.

"Dari hitungan kami Untuk RUPTL 2025-2034, paling tidak kita membutuhkan sekitar US$ 188-200 miliar atau sekitar Rp 3.000 triliun," ungkap Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan PT PLN Evy Haryadi dalam agenda di Jakarta, dikutip Minggu (14/09/2025).

Evy mengakui, angka ini bukan angka kecil untuk investasi. Oleh karena itu, PLN Ungkap dia telah merancang sejumlah strategi untuk dapat menarik pendanaan. Diantaranya melalui Pembiayaan Konvensional, Sustainability Financing, serta Pembiayaan dari Pemerintah.

 Baca Juga: Cuan Wangi dari Saham EBT Pengolah Sampah

"Ini bukan angka yang kecil. Kita membutuhkan beberapa pendanaan, Yang pertama tentunya adalah bagaimana kita bisa menarik conventional loan," ungkap Evy.

Di sisi lain, target untuk mendapatkan sustainability financing, perlu dibuktikan dengan dilakukannya praktek Environmental, Social, and Governance (ESG) yang baik.

"Saat ini, PLN telah berhasil menurunkan tingkat ESG rating, dari tahun 2021 di level high risk yaitu sekitar 38 kemudian turun menjadi 30, dan saat ini di level 27,4 yang masuk ke kategori medium risk," jelasnya.

Dan sumber pendanaan terakhir, utamanya terkait dengan beberapa hal yang tidak commercially aviable seperti pembangunan transmission line dan distribusi.

"Itu yang akan kita diskusikan dengan pemerintah, bagaimana Pemerintah juga bisa membantu kita untuk membiayai sebagian dari Investasi ini," ungkapnya.

Untuk diketahui, dalam RUPTL 2025-2034 total target penambahan pembangkit periode 10 tahun kedepan adalah sebesar 69,5 gigawatt (GW).

Dengan pembagian 76% atau sebesar 52,9 GW berasal dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dan storage. Sedangkan sisanya, 24% atau sebesar 16,6 GW masih berasal dari pembangkit fosil.

Dengan detail pembagian sebagai berikut:

Sumber EBT dan Storage:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): 17,1 GW
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA): 11,7 GW
3. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB): 7,2 GW
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP): 5,2 GW
5. Bioenergi: 0,9 GW
6. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN): 0,5 GW
7. Baterai: 6 GW
8. PLTA Pumped Storage: 4,3 GW

Sumber fosil:
1. Gas: 10,3 GW
2. Batubara: 6,3 GW.

Lebih lanjut Evy bilang, pihaknya sudah melakukan kesepakatan dengan Pemerintah utamanya Kementerian ESDM terkait roadmap RUPTL dalam penandatanganan KPI atau Key Performance Indicator.

"KPI apa saja yang akan dikontrol, umumnya adalah bagaimana target-target pembangunan yang ada di RUPTL itu harus tepat waktu," ungkapnya.

Meski begitu Evy menyebut, target RUPTL bisa saja melambat jika indikator pendorong seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak mencapai 8%.

"Nah tentunya tidak fix karena tadi, kalau ada perubahan kondisi, misal di sana pertumbuhan (ekonomi) tidak benar-benar 8% misalkan, atau sedang melambat. ya ini tentunya kita undur," tutupnya. 

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Siap Perluas Bisnis Emas, Nikel hingga EBT pada Tahun 2026

Selanjutnya: Pilah-pilih Emiten Kompas100 di Tengah Fluktuasi Pasar

Menarik Dibaca: Daftar 7 Film Biografi Tokoh Dunia Ternama dan Berpengaruh, Sudah Nonton Semua?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×