kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN siap membayar solar harga baru


Jumat, 08 Agustus 2014 / 10:05 WIB
PLN siap membayar solar harga baru
ILUSTRASI. Sri Mulyani Minta Publik Tetap Percaya Kemenkeu, Matanya Berkaca-kaca!. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perseteruan PT Pertamina dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tampaknya mulai mereda. Kamis (7/8), para direksi kedua perusahaan milik negara itu berkumpul di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk merumuskan harga baru atau di atas 105% dari Mean of Plats Singapore (MoPS).

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menyatakan, PLN sudah menerbitkan surat direksi untuk menyepakati harga baru yang kini tengah dibahas. "Cara pembayarannya diserahkan ke PLN sesuai kemampuan keuangan PLN," ujar dia usai rapat dengan PLN, serta Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, Kamis (7/8).

Hanung menilai, Pertamina tidak berharap banyak dari harga baru tersebut asalkan tidak rugi selama memasok solar ke pembangkit milik PLN. "Mudah-mudahan Kamis (7/8) malam atau  Jumat (8/8) pagi sudah ada kesepakatan harga baru. Saya tidak bisa menyebutkan harga barunya berapa, tapi Pertamina punya keinginan untuk menyelesaikan ini," jelasnya.

Mengenai kebijakan Pertamina yang menurunkan 50% pasokan solar ke PLN di beberapa daerah akan terus berlanjut sampai harga baru disepakati. Selain itu, Hanung bilang, pemangkasan jumlah pasokan upaya mengurangi kerugian, sebab jika tidak ada perubahan harga maka tahun ini Pertamina bisa rugi US$ 90 juta. "Di tahun 2013 kerugian kami pasok solar ke PLN mencapai US$ 28 juta jadi tambah US$ 45 juta pada semester I-2014 ini, besar itu kan?" ungkap Hanung.

Pemangkasan pasokan solar hingga 50% itu, sudah sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak. "Pertamina punya hak untuk menghentikan pasokan setelah 50% volume kuota disalurkan. Lantas sisanya disalurkan melalui skema pembayaran yang baru," tandasnya.

Direktur Utama PLN, Nur Pamudji menjelaskan, kesepakatan masih akan dilakukan dan dirinya optimistis persolan ini akan selesai. "Tim teknis Pertamina dan tim teknis PLN akan bertemu lagi," imbuh dia.

Ia juga bilang, rapat akan berlanjut satu kali lagi bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu). "Insya Allah minggu depan," katanya.

Pembahasan dengan Dirjen Anggaran ini mengenai cara pembayaran dan tetek bengek lainnya. Dengan begitu,  PLN akan kembali mendapat pasokan 100% solar apabila sudah ada kesepakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×