Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Akhir bulan ini, PT PLN (Persero) akan membuka tender untuk pengadaan 12 trafo yang menjadi kebutuhan PLN. “Tendernya akan kita buka minggu depan, seperti semacam beauty contest,” ujar Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, Kamis malam (21/1).
Meski terbilang lebih cepat dan sudah mengantongi restu dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), namun PLN mengurungkan niatnya untuk penunjukan langsung dalam pengadaan trafo milik PLN lantaran ogah melanggar undang-undang. Sebagai gantinya PLN akan melakukan tender.
Tender untuk pengadaan ke-12 trafo tersebut dilakukan secara terbuka dan bisa diikuti oleh perusahaan manapun baik domestik maupun asing. Ia membantah pernyataan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar bahwa PLN sudah menunjuk perusahaan asal China untuk pengadaan trafo tersebut.
“Trafo tersebut tidak harus berasal dari China tapi dari mana saja. Kita cari yang termurah dan tercepat.,” papar dia. Pihaknya justru memberikan kesempatan yang sama kepada semua perusahaan yang berminat untuk mengikuti tender trafo.
Tender pembangkit
Setelah membuka tender trafo, PLN juga bakal membuka tender untuk pembangkit mini yang tersebar di luar Jawa pada awal bulan depan. Pembangkit mini dengan kapasitas sekitar 7-25 megawatt (MW) akan dibangun di luar Jawa. Total kapasitas pembangkit kecil itu bakal mencapaio 1.500-2.000 MW.
“Pembangkit kecil ini akan menjaga suplai setrum di wilayah luar jawa yang sering mengalami pemadaman. Tendernya paling lambat bulan depan sudah kita mulai,” lanjut Dahlan.
Dahlan mengharapkan Pemerintah Daerah (Pemda) berkongsi dengan perusahaan swasta untuk membangun pembangkit berkapasitas kecil tersebut. Nah, PLN akan membeli setrum dengan tarif yang cukup bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News