Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. PT PLN (Persero) berniat menambah pasokan gas ke pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Cilegon. Direktur Operasi Jawa, Madura dan Bali PLN Murtaqi Syamsuddin mengungkapkan hal tersebut saat bertandang ke kantor Kementrian BUMN, Selasa lalu (7/7).
"Mudah-mudahan awal September sudah masuk dari Perusahaan Gas Negara (PGN)," ujar Murtaqqi. Menurut Murtaqqi, PGN akan memasok gas sekitar 30 billion british thermal units per day (BBUTD).
PLN sangat mengharapkan penambahan pasokan gas itu untuk mencukupi kebutuhan setrum di Jakarta. Menurut hitungan PLN, dengan penambahan pasokan gas sekitar 30 BBUTD tersebut, kapasitas produksi listrik PLTGU Cilegon bisa mencapai sekitar 240 megawatt (MW). "Saat ini kan baru sekitar 80 MW," imbuh Murtaqqi.
Murtaqqi melanjutkan, PLN juga sudah menyiapkan dua opsi penambahan gas bagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Muara Karang. Pertama, Muara Karang akan mendapat tambahan pasokan gas dari BP West Java yang sekarang dimiliki Pertamina. Kedua, kebutuhan gas di PLTU tersebut dipenuhi dari swap pasokan PGN melalui Pertamina.
Murtaqqi mengatakan, dalam jangka pendek diperlukan setidaknya tambahan pasokan gas sekitar 20 BBUTD. "Mudah-mudahan Juli atau Agustus nanti sudah bisa dikirim," harap Murtaqqi.
Selain menambah pasokan gas untuk pembangkit listrik di Cilegon dan Muara Karang, PLN juga akan menambah pasokan gas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Grati. Langah ini bertujuan untuk mencegah defisit listrik di Jawa.
Menurut Murtaqqi, Grati akan mendapat gas dari Santos sekitar 50 BBUTD. "Ini tinggal realisasi, kira-kira Oktober, lah," kata Murtaqqi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News