Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) saat ini tengah mengerjakan proyek "Tol Listrik Sumatera". Proyek ini merupakan proyek jaringan listrik yang diharapkan bisa menyambungkan sistem kelistrikan seluruh Pulau Sumatera yang sampai saat ini tidak saling terhubung.
Vice President (VP) Public Relation PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan Tol Listrik Sumatera merupakan Pembangunan Jaringan Tegangan Ektra Tinggi (275 kV) yang dilakukan dalam dua tahap. Untuk tahap pertama akan menghubungkan Sumatera Selatan (Sumsel) -Jambi-Riau-Sumatera Barat (Sumbar)-Sumatera Utara (Sumut). Total panjang jaringan tegangan ektra tinggi 275 kV dari Lahat (Sumsel) sampai Sarulla (Sumut) mencapai 2.933 kms.
"Saat ini masih tersisa 180 kms dan direncanakan dalam dua bulan ke depan sudah tuntas,"ujar Dwi ke Kontan.co.id pada Rabu (20/3).
Dwi menyebut, untuk proyek tahap I saat ini sedang dalam tahap penyelesaian Jalur transmisi 275 kV Sarulla - Sinangkok sekitar 180 kV. "Meski tidak terlalu panjang namun diperlukan dukungan dari stakeholder karena ada kendala sosial,"imbuhnya.
Jika pembangunan berjalan lancar, maka jalur transmisi 275 kV dari Sarulla - Sinangkok diharapkan bisa selesai pada April 2019. Dengan begitu, Tol Listrik Sumatera 275 kv ini sudah bisa tersambung dari Lahat - Binjai.
"Sehingga akan memperkuat keandalan listrik di Sumatera khususnya di Sumbar - Riau dan Sumatera Utara yang nantinya akan mendorong laju tumbuhnya ekonomi dan industri ke daerah tersebut," kata Dwi.
Sementara untuk proyek Tol Listrik Sumatera tahap II akan menyambungkan jaringan listrik dari Sumatera Selatan-Lampung dan Sumut-Aceh. Dwi menyebut tahap II jalur transmisi 275 kV Lahat - Lampung memiliki panjang sekitar 882 kms.
"Prosesnya pembebasan lahan dan pembangunan tower sedang berlangsung, ditargetkan selesai pada tahun 2021,"ungkap Dwi.
Lebih lanjut Dwi bilang pembangunan Tol Listrik Sumatera ini penting untuk dibangun karena selama ini kebutuhan listrik di Sumatera bagian Utara banyak didominasi oleh pembangkit bertenaga diesel, sehingga otomatis membutuhkan biaya cukup besar sehingga berdampak terhadap Biaya Pokok Produksi (BPP) tinggi juga.
Maka dengan pembangunan tol listrik 275 kV energi listrik yang diproduksi oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara yang ada di Sumatera Bagian Selatan yang berlebih akan dapat ditransfer ke Riau dan Sumatera Utara sehingga diharapkan akan menurunkan biaya produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News