kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLNE mulai feasibility study Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT)


Jumat, 30 April 2021 / 20:34 WIB
PLNE mulai feasibility study Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT)
ILUSTRASI. PT Prima Layanan Nasional Enjirining (PLNE) dan Kantor Perwakilan ThorCon International, Pte. Ltd.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLNE) dan Kantor Perwakilan ThorCon International, Pte. Ltd. melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama untuk melakukan Feasibility Study dan Studi Tapak termasuk Grid Study Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) ThorCon di Jakarta, Jumat (30/4).

Nantinya, kajian yang akan dilakukan bakal mempertimbangkan aspek desain teknis, wilayah, sistem kelistrikan, ekonomi, dan juga lingkungan. Hasil kajian akan memperlihatkan kelayakan PLTT ThorCon dalam sistem kelistrikan di wilayah Sumatera.

Feasibility Study dan Studi Tapak, termasuk Grid Study, yang akan dilakukan PLNE merupakan kajian yang diarahkan oleh Pemerintah untuk dilakukan ThorCon.

Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah persiapan pembangunan Prototipe PLTT yang diharapkan dapat menjadi PLTN pertama Indonesia dengan target operasi komersial 2028.

Baca Juga: PLN Enjiniring dan ThorCon kerjasama, pembangunan prototipe PLTT segera dimulai

Sebelumnya, ThorCon dan PLNE sudah melakukan evaluasi awal ke calon tapak PLTT ThorCon di pulau tidak berpenghuni di Perairan Bangka yang berjarak sekitar 30 km dari Pulau Bangka. Luas pulau tersebut sekitar  200-an Hektar.

Kepala Kantor Perwakilan ThorCon International, Pte. Ltd, Bob S. Effendi mengatakan, pemilihan lokasi tapak di pulau terpencil yang jauh itu dilakukan untuk mengurangi ketakutan masyarakat. Evaluasi awal ini juga dilakukan dengan didampingi oleh wakil dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Tentunya kami juga berkomitmen untuk tetap menjaga ekosistem pulau dan konservasi sebagaimana Kami sampaikan kepada Gubernur Bangka Belitung dan proses perizinan pemanfaatan pulau tersebut akan kami lakukan dalam waktu dekat,” tambah Bob sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (30/4).

Saat ini, hasil evaluasi awal yang telah dilakukan sebelumnya sudah disampaikan kepada Gubernur serta jajaran Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan telah mendapat dukungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×