kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLTGU Muara Karang jamin pasokan listrik Istana Negara


Rabu, 31 Juli 2019 / 14:31 WIB
PLTGU Muara Karang jamin pasokan listrik Istana Negara


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjamin keandalan listrik Istana Negara 7 hari 24 jam. Pembangkit yang akan menjadi tulang punggung penyaluran listrik ke Ibukota adalah Unit Pembangkitan Muara Karang (UP MKR).

Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo dalam acara Media Visit (31/7) di Unit Pembangkit Muara Karang menyampaikan bahwa Unit Pembangkit (UP) Muara Karang berperan besar terhadap listrik di Jawa khususnya tempat - tempat VVIP di DKI Jakarta.

Baca Juga: PLN pasang gas turbine type M701 F5 di PLTGU Muara Karang Peaker

“UP Muara Karang ini berperan sangat penting dalam kelistrikan di Jawa khususnya DKI Jakarta karena selain Istana Negara, UP Muara Karang juga menyuplai kelistrikan tempat VVIP lainnya seperti Gedung MPR/DPR, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdana Kusama, Stasiun MRT dan lainnya.” Kata Dwi, dalam siaran pers, Selasa (31/7).

Lebih lanjut Dwi menjelaskan bahwa UP MKR merupakan pembangkit yang sangat ramah lingkungan. “Pembangkit-pembangkit di UP MKR ini merupakan pembangkit yang ramah lingkungan, mampu mengendalikan emisi pembangkit di tahap yang aman, menunjukkan kinerja pembangkit di Ibu Kota ini menjadi bukti peran aktif PLN dalam mendukung Jakarta aman polusi.” Sambung Dwi.

UP MKR dikelola oleh Anak Perusahaan PLN yaitu PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali), memiliki total kapasitas 1.600 MegaWatt (MW) yang disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap 4-5 (PLTU 4-5), Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap Blok I (PLTGU Blok I) dan PLTGU Blok II total daya yang dapat dihasilkan adalah sebesar 1.600 MegaWatt.

General Manager PJB UP MKR Rahmat Azwin mengemukakan bahwa UP Muara Karang saat ini dalam proses pengembangan dan pembangunan lebih lanjut untuk mendukung keandalan kelistrikan di Jawa khususnya DKI Jakarta.

Baca Juga: PLN: PLTU bukan sumber masalah polusi udara

“Sampai saat ini UP MKR dalam proses pembangunan PLTGU Blok III kapasitas 500 MW, di 2020 masuk sistem, hingga saat ini kebutuhan DKI Jakarta sebesar kurang lebih 5500 MW, 30% nya dipasok oleh Muara Karang.” Papar Azwin.

Mulai beroperasi tahun 1978, UP MKR terus berkembang, hingga saat ini setiap tahun nya berhasil membangkitkan energi listrik rata-rata 7.900 GWh yang disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa Bali.

Dalam pengelolaannya, kegiatan operasi dari UP Muara Karang ini memiliki berbagai keunggulan, diantaranya adalah mampu menjaga kesiapan ketersediaan, EAF (Equivalent Availability Factor) 90,81%.

Dalam pengelolaannya, PJB UP Muara Karang telah banyak meraih penghargaan serta prestasi, meliputi pencapaian dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dengan Peringkat HIJAU dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Penghargaan Subroto untuk kategori PLTGU Skala Besar di Sistem Jawa Bali dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2018 dan sebagai Perusahaan yang telah Memenuhi Ketaatan Program Peringkat Kinerja Lingkungan Tingkat Provinsi DKI Jakarta.

PJB UP MKR juga sangat aktif dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) diantaranya Ekowisata kawasan Ecomarine Mangrove yang telah dikembangkan bersama masyarakat muara angke sejak tahun 2014, keunikan kawasan mangrove yang memiliki lahan 1,5 hektar ini adalah tanaman mangrove yang mampu tumbuh diatas sampah.

Baca Juga: Ini jawaban PLN soal tudingan udara Jakarta kotor gara-gara PLTU

Selain itu, PJB UP MKR menggandeng Komunitas Mangrove Muara Angke (KOMMA) bersinergi untuk mengubah tumpukan sampah menjadi kawasan yang hijau dan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dan juga lingkungan.

Kegiatan CSR PJB UP Muara Karang ini merupakan program sustainability yang dilakukan secara berkelanjutan. Rumah jahit merupakan CSR lainnya dari PJB UP Muara Karang yang memiliki produk berupa ecobag kain perca.

Produk ini yang merupakan limbah dari hasil jahitan dari masyarakat. Disamping itu juga ada Rumah Lipat kerajinan kerang yang merupakan pemanfaatan potensi pengelolaan limbah kerang hijau sebagai kerajinan yang memiliki nilai seni, Bank Sampah Bahari Utama, KUMM & KUBE, dan Hidroponik. Hal tersebut dilakukan, sebagai bentuk kontribusi PJB UP Muara Karang untuk turut andil menjaga kelestarian lingkungan kedepannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×