kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLTU Suralaya unit 8 mulai beroperasi April 2011


Kamis, 27 Januari 2011 / 17:09 WIB
PLTU Suralaya unit 8 mulai beroperasi April 2011


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini

BANTEN. Pasokan listrik Jawa Bali akan bertambah setelah mendapat tambahan pasokan setrum dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya unit 8. PLTU dengan kapasitas 1 x 625 megawatt (mw) ditargetkan akan beroperasi komersial pada April 2010.

"PLTU ini dibangun sejak 2007 dan bisa menjual listrik pada 2011. PLTU Suralaya unit 8 ini merupakan bagian dari 10.000 mw tahap I," ujar Manager Proyek PLTU Suralaya, Weddy Sudirman, Kamis (27/1).

Saat ini kondisi beban puncak sistem kelistrikan Jawa Bali mencapai 17.800 mw hingga 18.000 mw. PLN meramalkan pertumbuhan beban puncak mampu menyentuh level 19.793 mw dengan perkiraan pertumbuhan beban pada kisaran 9,4%. Meski saat ini, pasokan setrum di Jawa Bali sudah melebihi kebutuhan, namun PLN ingin menambah cadangan daya untuk menghindar dari byar pet.

Untuk memperkuat pasokan Jawa Bali, pada tahun ini sejumlah pembangkit mulai beroperasi. PLTU Suralaya merupakan salah satu pembangkit yang akan beroperasi pada tahun ini.

Selain Suralaya unit 8, beberapa PLTU yang juga siap beroperasi tahun ini adalah PLTU Lontar (3x290 mw), PLTU Indramayu unit 2 dan 3 (2x315 mw), PLTU Pelabuhan Ratu (2x325). Kemudian masih ada PLTU Rembang (2x290 mw) dan PLTU Cirebon (660 mw).

"PLTU Suralaya akan masuk dalam sistem Jawa Bali 500 kw. Nanti listrik akan dialirkan ke Gitet Balaraja dan Gandul," tambah Weddy.

Beroperasinya PLTU Suralaya 8 ini akan melengkapi PLTU Suralaya yang lain. Saat ini setidaknya terdapat 7 unit PLTU Suralaya yang sudah beroperasi. Masuknya PLTU Suralaya 8, membuat total pembangkit yang ada di Suralaya kapasitasnya mencapai 4.200 mw.

"PLTU Suralaya 8 juga rencananya akan dioperasikan oleh Indonesia Power, anak usaha PLN sama seperti lainnya," kata Weddy.

Menurut Weddy, pembangunan fisik Suralaya telah mencapai 95%. Bahkan, Suralaya sudah melewati tahap percobaan (commissioning) yang dapat menghasilkan listrik meski masih kecil.

PLTU ini akan menggunakan batubara sebagai energi. Sudah ada enam perusahaan batubara yang siap memberikan suplai kepada PLTU Suralaya. Tiga pemasok dengan kontrak jangka panjang adalah Konsorsium Arutmin dan Darma Henwa, PT Titan Mining Energi, PT Baramutiara Prima.

Sedangkan tiga pemasok lainnya merupakan kontrak spot alias jangka pendek yakni PT Matahari Anugerah Perkasa, PT Mitra Unggul Abadi dan PT PLN Batubara.

"Total stok batubara saat ini sekitar 97.000 ton. Tapi hingga April kita akan coba penuhi hingga 240.000 ton," jelas Weddy.

2012, Banyak PLTU beroperasi

Direktur Teknik dan Konstruksi PLN Nasri Sebayang mengungkapkan, pada tahun 2012 akan ada tambahan pasokan pembangkit sebesar 5.800 mw. Dengan tambahan pasokan pembangkit itu, konsumsi batubara PLN akan meningkat. Pasalnya pembangkit yang akan beroperasi itu adalah bahan bakar batubara.

"Kita memang mau menurunkan porsi penggunaan BBM sebagai target penghematan," kata Nasri. Pembangkit yang akan beroperasi pada 2012 berasal dari ipp dan bagian proyek 10.000 mw.

Pada 2013 nanti, penggunaan BBM untuk PLN sudah berada di bawah 3%. Tahun ini, komposisi penggunaan BBM masih tinggi sekitar 16% hingga 17%. "Tahun 2012 nanti penggunaan BBM akan turun drastis, tapi saya lupa berapa," kata Nasri.

Total konsumsi BBM tahun 2010 sekitar 9,23 juta kiloliter (KL). Tahun ini, konsumsi BBM menciut menjadi 7 juta KL. Tahun 2013 nanti, konsumsi BBM ditargetkan hanya sebesar 2,5 juta KL. "Kira-kira penghematannya sekitar Rp 24 triliun," kata Nasri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×