kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ponsel asal Korea semakin diminati


Senin, 18 Juli 2011 / 08:03 WIB
Ponsel asal Korea semakin diminati
ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung menikmati suasana senja di sekitar GBIP Immanuel atau Gereja Blenduk di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/7/2020).


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina, Yudo Widiyanto |

JAKARTA. Serbuan impor telepon seluler (ponsel) dari Korea Selatan semakin membanjiri pasar domestik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor ponsel dari Korea Selatan sepanjang Januari-Mei 2011 mencapai
US$ 107,45 juta. Nilai ini lebih tinggi 21,36% dibandingkan periode sama tahun 2010 yang sebesar US$ 88,5 juta.

Chief Operating Officer
PT Telesindo Shop, perusahana distributor ponsel, Lily Salim mengatakan, lonjakan impor Korea itu dipicu booming pemakaian ponsel dengan sistem operasi android. Ini tampak dari perilaku konsumen Indonesia yang banyak beralih menggunakan ponsel android ketimbang ponsel lain, baik Blackberry maupun smartphone lainnya.

Kondisi seperti ini dimanfaatkan betul oleh perusahaan ponsel Korea seperti Samsung dan LG. Mereka gencar mengguyur pasar Indonesia dengan berbagai varian ponsel android. Selain produk, mereka juga gencar melakukan promosi di berbagai media.

Lily bilang, produsen yang merilis ponsel berbasis android sebenarnya bukan hanya Samsung dan LG. Produsen China juga gencar meluncurkan ponsel Android. Namun, ponsel Korea biasanya memiliki fitur lebih canggih ketimbang ponsel dari negara lain. "Mereka menggunakan android terbaru, ponsel China masih memakai android Froyo," kata Lily, akhir pekan lalu.

Selain fitur, harga ponsel Korea juga masih terjangkau. Awalnya, pangsa pasar ponsel Korea itu menyasar kalangan menengah atas. Namun belakangan, mereka juga menyasar segmen menengah bawah dengan menawarkan ponsel berharga miring.

Walhasil, permintaan ponsel Korea semakin tinggi. Direktur Bisnis Mobile PT Samsung Electronic Indonesia, Budi Janto sebelumnya mengklaim, Samsung memimpin pasar ponsel android di Indonesia. "Samsung menguasai 78% dari total pasar android Indonesia," ucap Budi.

Ponsel China turun

Ketika impor dari Korea melonjak, ponsel dari China justru menurun. Masih merujuk BPS, nilai impor ponsel China sepanjang Januari-Mei kemarin hanya US$ 399,8 juta. Nilai impor ini turun 28,06% dari periode sama tahun 2010 yang US$ 555,8 juta.

Meski menurut catatan BPS turun, Lily mengaku permintaan ponsel China, terutama TiPhone masih bagus. Minat konsumen masih tinggi karena ponsel-ponsel bikinan China dibanderol murah, hanya sekitar Rp 300.000 per unit. "Mereka bisa berganti ponsel dengan cepat karena harganya murah," jelas Lily.

Meski begitu Lily khawatir, pangsa pasar ponsel China direbut produk Korea. Apalagi Korea mulai membidik pasar menengah bawah. Akibatnya, masyarakat yang semula tak mampu kini bisa membeli ponsel besutan Korea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×