kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.300   0,00   0,00%
  • IDX 7.531   61,67   0,83%
  • KOMPAS100 1.051   6,98   0,67%
  • LQ45 800   9,36   1,18%
  • ISSI 251   0,00   0,00%
  • IDX30 414   4,33   1,06%
  • IDXHIDIV20 479   6,18   1,31%
  • IDX80 119   0,81   0,68%
  • IDXV30 122   0,24   0,20%
  • IDXQ30 133   1,44   1,10%

Proyek Masih Butuh Dana, Adhi Karya (ADHI) Optimistis Skema Danantara Bisa Diandalkan


Kamis, 24 Juli 2025 / 05:50 WIB
Proyek Masih Butuh Dana, Adhi Karya (ADHI) Optimistis Skema Danantara Bisa Diandalkan
ILUSTRASI. Adhi Karya (ADHI) tetap memandang positif prospek skema pendanaan baru melalui Danantara, yang menggantikan penyertaan PNM


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID  – JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih membutuhkan dana segar untuk mengerjakan sejumlah proyek strategis. Meski skema penyertaan modal negara (PMN) dari APBN tak lagi digunakan, ADHI tetap memandang positif prospek skema pendanaan baru melalui Danantara.

Corporate Secretary ADHI Rozi Sparta mengatakan, saat ini terdapat dua proyek yang membutuhkan suntikan dana besar, yakni proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Tol Solo-Yogya-Kulonprogo. 

Untuk diketahui, kedua proyek ini sebelumnya telah menerima PMN pada tahun 2022 sebesar Rp 1,9 triliun. Setelah sekitar 3 tahun pengerjaan, Rozi bilang, ADHI masih membutuhkan suntikan modal untuk proyek ini. 

Seiring beralihnya skema pendanaan ke Danantara, ADHI tak lagi bisa berharap pada  APBN untuk proyek tersebut. Namun begitu, Rozi bilang dukungan pemerintah dalam bentuk lainnya, termasuk skema pendanaan Danantara, bakal tetap mampu mendukung pertumbuhan bisnis.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Catat Pendapatan Rp 3,81 Triliun per Semester I 2025

“Pada prinsipnya ADHI mendukung rencana Pemerintah melalui Danantara terkait mekanisme PMN. ADHI tetap optimistis bahwa sinergi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya akan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” jelas Rozi kepada Kontan, Senin (21/7). 

Di luar itu, Rozi bilang ADHI bakal terus mengoptimalkan kompetensi inti dan menerapkan prinsip operational excellence untuk memastikan keberhasilan dalam memperoleh proyek baru dan menyelesaikan proyek eksisting. 

“ADHI akan mempertimbangkan opsi-opsi strategi keuangan lainnya seperti skema pendanaan lainnya yang bersifat jangka panjang,” pungkasnya. 

 

Secara historis, emiten konstruksi ini telah dua kali menerima PMN. Selain pada 2022, ADHI juga menerima PMN senilai RP 1,4 triliun pada tahun 2015 untuk proyek LRT Jabodebek. Pun pada dasarnya, proyek strategi nasional perseroan memang banyak mengandalkan pendanaan pemerintah.

Selanjutnya: Astra Financial Tawarkan Promo Bunga Rendah hingga Asuransi Gratis di GIIAS 2025

Menarik Dibaca: 6 Film Jadul Legendaris Tahun 80-an yang Tak Lekang Oleh Waktu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×