Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen ponsel pintar Oppo menyambut baik rencana pemerintah mengeluarkan aturan validasi IMEI. Pasalnya, hal tersebut akan membuat kue di industri ponsel domestik menjadi makin besar.
Aryo Meidianto A, Public Relation Manager OPPO menyebut saat ini produk ponsel ilegal atau black market (BM) mengambil 20% pangsa pasar ponsel domestik. Adanya aturan validasi IMEI tersebut bisa menjadi angin segar bagi produsen ponsel yang sudah memproduksi di dalam negeri.
Baca Juga: Demand besar, Oppo adopsi fitur premium ke produk mainstream
"Selama ini kita dituntut dengan skema TKDN dan segalam macam, cuma selama aturan itu berjalan yang sangat disayangkan adalah perlindungan IMEI-nya tidak ada," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (14/8).
Ia menilai produsen yang sudah berkomitmen dengan TKDN, memproduksi di dalam negeri dan mempekerjakan orang Indonesia seharusnya dilindungi. Tetapi mudahnya ponsel BM masuk ke Indonesia sedikit banyak mengganggu industri, oleh karena itu, aturan validasi IMEI ini menjadi angin segar.
"Kue industri semakin besar, market BM itu kan gede sampai 20% jadi lumayan sebenarnya," lanjutnya.
Dengan adanya rencana aturan tersebut saja, saat ini masyarakat mulai aware untuk menggunakan ponsel legal. Pangsa pasar 20% produk BM ini yang masih bisa diperebutkan oleh produsen-produsen ponsel legal yang bermain di Indonesia.
"Saya senang sekali dengan aturan itu, karena BM itu adalah market share. Kalau itu diberantas artinya kami punya market share yang lebih luas," tutupnya.?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News