kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Populasi sapi di NTT capai 900.000 ekor


Rabu, 18 November 2015 / 14:14 WIB
Populasi sapi di NTT capai 900.000 ekor


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu daerah penghasil sapi di Indonesia. Saat ini, pasokan populasi sapi di Pulau Flores tersebut mencapai 900.000 ekor lebih, dari sebelumnya sekitar 500.000 ekor saja.

Menurut Gubernur NTT, Frans Leburaya mengatakan, pihaknya terus menjamin kelancaran pasokan sapi ke DKI Jakarta dan daerah lainnya. Untuk itu, pemerintah daerah mempermudah urusan perizinan dan administrasi lainnya dengan menjamin waktu pengurusan selesai dalam waktu 1 hari.

“Kalau urusan izin dan administrasi lainnya di Propinsi NTT, saya jamin satu hari selesai. Kami tidak akan mencari pendapatan asli daerah dari retribusi izin sapi. Masih banyak sumber lain,” kata Frans, Rabu (18/11).

Frans bilang, Pemerintah Propinsi NTT sejak 2008 bertekad menjadikan NTT sebagai daerah penghasil ternak. Ada banyak upaya yang sudah dilakukan. Antara lain dengan terus mendorong instalasi pembibitan ternak sapi karena kebutuhan bibit sapi di masyarakat sangat tinggi.

“Awal jadi gubernur, populasi sapi hanya 500.000 ekor sekarang mencapai 900.000 ekor lebih. Di Timor telah ada empat instalasi pembibitan dan di Sumba ada dua instalasi pembibitan,” imbuhnya.

Untuk menjamin kelancaran pasokan sapi, Frans juga meminta para bupati untuk menertibkan retribusi yang selama ini memberatkan pelaku usaha. “Ini agar harga jual sapi dari pelaku usaha yang dikeluarkan ke daerah lain menjadi murah dan sapi mudah dikumpulkan,” tutur Frans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×