kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pos Indonesia berniat kembali ke marketplace


Kamis, 29 Juli 2021 / 10:24 WIB
Pos Indonesia berniat kembali ke marketplace
ILUSTRASI. Petugas mendata dan menyortir paket barang kiriman sebelum didistribusikan melalui PT Pos Indonesia (Persero). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pos Indonesia berniat untuk kembali lagi untuk fokus menggarap pasar marketplace. Setelah sebelumnya sempat sedikit ditinggalkan, perusahaan pelat merah ini memasukkan rencananya tersebut menjadi bagian dari peningkatan Service Level Agreement (SLA) di tahun 2021.

Rulit Chandra, Chief Marketing Officer Pos Logistics mengatakan sekarang ini manajemen sedang dalam tahap finalisasi untuk kembali fokus menggarap pasar marketplace. Rencananya tidak hanya marketplace besar, tetapi juga termasuk marketplace kecil. 

“Banyak marketplace lokal yang kami coba,” ujarnya dalam diskusi Indonesia Industry Outlook 2nd Semester 2021.

Strategi lain yang akan dilakukan adalah melakukan optimalisasi aset yang dimiliki. Jaringan luas dengan lebih dari 5.000 kantor di seluruh Indonesia juga akan dimanfaatkan agar bisa meningkatkan service level agreement (SLA) kepada pelanggan.

Baca Juga: Lowongan di BUMN Pos Indonesia sebentar lagi tutup, cek lagi syarat pendaftarannya

Namun bedanya, kali ini Pos Indonesia tidak akan fokus menggarap pasar kota besar. Manajemen lebih memilih untuk memulai dari daerah pinggiran di pelosok Indonesia. “Kalau pemain lain kan di daerah pinggiran tidak punya, tetapi ini kekuatan kami,” timpalnya.

Berbagai strategi ini dilakukan untuk menghadapi persaingan bisnis logistik yang semakin ketat ditengah pandemi Covid-19. Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PT Pos Indonesia menyebut sekarang ada lebih dari 500 perusahaan yang sudah mengantongi lisensi jasa pengiriman. “Sekarang ini ketepatan waktu sesuai yang dijanjikan menjadi sangat penting,” urainya.

Perilaku konsumen kini juga sudah berubah. Pengguna jasa sudah tidak lagi melihat merek penyelenggara jasa, tetapi lebih melihat bagaimana layanan yang diberikan. Jika layanannya mengena di hati konsumen, bisa jadi merek tersebut akan mudah diingat konsumen.

Riset yang dilakukan Inveture – Alvara juga menunjukkan hal yang sama. Sebanyak 61% responden sudah menganggap merek jasa kurir tidak lagi relevan kerena layanan yang diberikan umumnya adalah komoditi. Sebanyak 77,3% responden juga lebih memililh kurir yang cepat dan tepat dibanding kurir yang hanya memberi harga murah.

Selanjutnya: Pemerintah berupaya manfaatkan sumber pembiayaan yang efisien untuk tekan rasio utang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×