Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tahun ini PT PP Pracetak bakal memulai debut perdana dalam bisnis properti. Anak perusahaan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk itu, akan melakukan groundbreaking atawa penanaman tiang pancang proyek properti perdana pada Maret 2017.
Bersamaan dengan prosesi penanaman tiang pancang nanti, PP Pracetak akan mengubah nama menjadi PP Urban. "Kami berganti nama karena sekarang pilar bisnis kami bukan hanya industri pracetak dan jasa konstruksi tapi sudah masuk ke perumahan," terang Bambang Riyanto, Direktur Utama PT PP Pracetak kepada KONTAN, Jumat (10/2).
Proyek perdana PP Pracetak berada di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Proyek itu berdiri di atas lahan seluas 10 hektare (ha). PP Pracetak akan melibatkan PT Rura Graha Propertindo sebagai mitra bisnis.
Proyek Pamulang bakal berisi sembilan menara apartemen untuk masyarakat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Total akan ada 6.000 unit hunian di sana. Target penyelesaian pembangunan selama 1,5 tahun.
Baik PP Pracetak maupun induk usahanya Pembangunan Perumahan alias PT PP, tak perlu repot memasarkan ribuan unit hunian tadi. Pasalnya, proyek tersebut merupakan mandat dari pemerintah dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Dus, sudah ada jaminan pasar yang akan menyerap.
Selain proyek mandat pemerintah, PP Pracetak juga akan membangun proyek komersial di Pamulang. Perusahaan tersebut berencana membangun tiga menara apartemen kelas menengah dan dua menara gedung perkantoran setinggi 12 lantai.
Apartemen kelas menengah PP Pracetak akan berisi 1.500 unit. Harga jualnya sekitar Rp 200 juta - Rp 300 juta. "Ini akan kami pasarkan dalam waktu dekat setelah groundbreaking low cost housing (proyek penugasan dari pemerintah)," terang Bambang.
PP Pracetak juga akan membangun satu menara yang merupakan gabungan antara hotel dan mal. Kelak, mereka mengoperasikan hotel itu bersama dengan Patuna Travel. Target pasarnya adalah jamaah haji dan umrah.