kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.780   23,00   0,14%
  • IDX 8.637   27,70   0,32%
  • KOMPAS100 1.193   4,82   0,41%
  • LQ45 857   3,30   0,39%
  • ISSI 308   1,40   0,45%
  • IDX30 440   1,44   0,33%
  • IDXHIDIV20 513   1,99   0,39%
  • IDX80 134   0,66   0,49%
  • IDXV30 138   0,14   0,10%
  • IDXQ30 140   0,65   0,47%

PP Properti bersiap akuisisi 200 hektare lahan


Sabtu, 09 September 2017 / 14:30 WIB
PP Properti bersiap akuisisi 200 hektare lahan


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - PT PP Properti Tbk (PPRO) makin ekspansif di sisa tahun ini. PPRO berencana mengakusisi lahan di beberapa lokasi. Yang paling besar, PPRO akan mengakuisisi lahan di wilayah Kertajati seluas 200 hektare (ha).

Bukan tanpa alasan anak usaha PT PP Tbk ini memilih Kertajati. Indaryanto, Direktur Keuangan PPRO, mengatakan, lahan di wilayah Kertajati cukup prospektif, apalagi dengan rencana pembangunan bandara baru. "Nanti wilayah ini akan menjadi Aero City," ujar Indaryanto kepada KONTAN, Kamis (7/9).

Aero City nantinya akan menjadi kota mandiri dengan pengembangan hingga 20 tahun yang akan datang. PPRO akan menggandeng anak perusahaan Bandara Internasional Jawa Barat.

Meski demikian, Indaryanto belum bisa mengungkapkan nilai investasi yang akan digelontorkan untuk mengakuisisi lahan tersebut. Yang jelas, dengan tambahan lahan tadi, PPRO akan memiliki landbank sekitar 294 ha.

Pada paruh pertama tahun ini, PPRO baru saja merampungkan akuisisi 7 ha lahan senilai Rp 450 miliar. Dalam catatan KONTAN, per Juli lalu total lahan perusahaan properti pelat merah ini mencapai 90 ha-100 ha.

Indaryanto mengatakan, PPRO akan melakukan banyak belanja lahan untuk landbank pada semester dua tahun ini. Perusahaan milik negara ini telah mempersiapkan pendanaan untuk memuluskan rencana ekspansi lahan tersebut.

PPRO masih memiliki pendanaan dari hasil penerbitan medium term notes dan aksi rights issue yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Lantaran tahun ini banyak menambah landbank, belanja modal atawa capital expenditure (capex) PPRO di 2017 lebih besar dibandingkan proyeksi capex beberapa tahun ke depan.

PPRO merencanakan capex selama lima tahun ke depan mencapai Rp 10 triliun. Perinciannya, tahun ini sebesar Rp 3 triliun, lalu Rp 1,5 triliun pada 2018 dan Rp 1,5 triliun untuk 2019. Di 2020 dan 2021, PPRO akan menganggarkan capex masing-masing Rp 2 triliun dan Rp 2 triliun.

Hingga akhir Agustus, PPRO membukukan pendapatan pra penjualan atawa marketing sales sebesar Rp 1,75 triliun. Pendapatan pra penjualan ini sebagian besar berasal dari penjualan di Grand Kamala Lagoon. Dengan begitu, PPRO telah mencapai 58% dari target marketing sales perusahaan tahun ini, yakni sebesar Rp 2,99 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×