kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PP Properti (PPRO) yakin bukukan marketing sales Rp 3,8 triliun tahun ini


Rabu, 14 November 2018 / 20:29 WIB
PP Properti (PPRO) yakin bukukan marketing sales Rp 3,8 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Kerjasama PP Properti Jababeka Residence - Aeon Mall


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) masih mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan pemasaran di tengah pasar properti yang mengalami kelesuan secara umum sepanjang tahun ini.

Dengan pencapaian yang ada, pengembang yang satu ini masih sangat yakin bisa mencapai target yang sudah dicanangkan hingga akhir tahun. Hingga akhir September 2018, PP Properti telah membukukan marketing sales Rp 3,1 triliun atau 81,5% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 3,8 triliun tahun 2018 ini. "Kami masih sangat optimistis target yang kami canangkan tercapai," kata Indaryanto, Direktur Keuangan PPRO pada Kontan.co.id, Rabu (14/11).

Pencapaian marketing sales PP Properti tersebut didukung dengan strategi perusahaan melakukan penjualan secara borongan alias bulk sales tahun ini. Anak usaha PTPP ini banyak menjalin kerjasama dengan organisasi alumni universitas untuk penjualan apartemen kampus yang sedang mereka bangun.

Tidak hanya itu, PPRO juga berhasil menjual tiga tower apartemen sekaligus kepada perusahaan swasta PT Arvada Investama yang terdiri dari Grand Shamaya tower 2, Grand Dharmahusada tower 2 dan Grand Sungkono tower 4 dengan nilia Rp 2,1 triliun.

Penjualan bulksales tersebut menjadi penopang PP Properti dari penjualan ritel yang masih tergolong lambat. Indar mengatakan, depresiasi nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan cukup menekan penjualan apartemen premium yang dikembangkan perusahaan di Surabaya.

Tahun depan, Indar yakin pasar properti akan lebih baik dengan banyaknya pelonggaran-pelongaran aturan yang diberikan pemerintah dan Bank Indonesia di sektor properti. Dirinya yakin, dampak kebijakan terutama pelonggaran LTV akan lebih terasa tahun depan dibandingkan tahun ini.

PP Properti akan terus melakukan peluncuran proyek-proyek baru untuk memproduksi lahan-lahan cadangan yang sudah dimiliki perusahaan. Hingga saat ini, perusahaan sudah memiliki landbank seluas 305 hektare (ha) yang tersebar di beberapa lokasi.

Sementara dari sisi keuangan, PPRO juga berhasil mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2018. Perusahaan membukukan pertumbuhan laba bersih 11,2% menjadi Rp 305,8 miliar dari Rp 274,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Walaupun laba bersih tumbuh lebih baik, namun pendapatan PPRO sebetulnya hanya naik 1,7% dari Rp 1,79 triliun menjadi Rp 1,82 triliun. Laba bersih perusahaan disokong dengan adanya pendapatan lain-lain sebesar Rp 35,6 miliar, naik dari Rp 13,9 miliar pada kuartal III tahun lalu.

Pendapatan PPRO berasal dari penjualan apartemen sebesar Rp 1,69 triliun dan pendapatan berulang atau recurring income sebesar Rp 124,4 miliar. Pendapatan penjualan apartemen perseroan tersebut masih 0,5% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan recurring income tersebut mengalami kenaikan signifikan yakni 40,4%.

Pendapata berulang PPRO menyumbang porsi 6,8% terhadap total pendapatan perusahaan. Kontribusi tersebut meningkat dari kuartal III 217 yang hanya menyumbang 4,9%. Itu berasal dari hotel Rp 78,8 miliar, service charge Rp 38,7 miliar dan pendapatan sewa Rp 6,8 miliar.

Selama sembilan bulan pertama ini, PP Properti telah menyerap belanja modal Rp 875 miliar yang digunakan untuk membayarkan kewajiban dari pengadaan lahan yang dilakukan sejak tahun lalu, meneruskan pembangunan mall di Bekasi dan Surabaya, serta melanjutkan pembangunan hotel di Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×