Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan brands consumer goods sehat, Lemonilo memiliki tantangan di tahun ini karena adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah hingga saat ini.
Shinta Nurfauzia, Co-CEO Lemonilo mengatakan, kebijakan PPKM menjadi tantangan untuk Lemonilo karena masyarakat yang ingin berbelanja produk secara offline di minimarket atau di pasar, terbatas pergerakannya.
Namun, tantangan ini mendorong Lemonilo untuk membuat strategi baru guna menarik perhatian masyarakat. Salah satunya, dengan meluncurkan program Wiranilo (program reseller Lemonilo) di mana sebagian besar reseller ini biasanya menjual langsung produk ke masyarakat di sekelilingnya, maupun secara online.
“Kami menemukan bahwa kesadaran hidup sehat memiliki peran yang sangat besar dalam mengubah keputusan konsumen untuk memilih produk yang akan dikonsumsi oleh dirinya maupun keluarga. Karena itu, edukasi mengenai pentingnya gaya hidup sehat secara luas merupakan salah satu fokus kami,” terang Shinta kepada Kontan.co.id, Selasa (28/9).
Baca Juga: Begini strategi Lemonilo kembangkan produk mi instan
Shinta yakin, saat konsumen sudah teredukasi, maka secara alami mereka akan memilih produk yang lebih sehat dan produk-produk Lemonilo menjadi pilihannya.
Lemonilo juga fokus membuat produk-produk yang dapat tersedia dan dijangkau di seluruh wilayah Indonesia sehingga brand Lemonilo bisa hadir baik secara online melalui web, aplikasi dan juga official store di marketplace serta secara offline di supermarket maupun minimarket seluruh Indonesia.
“Selain itu, kami juga berkolaborasi dengan figur publik yang sesuai dengan nilai-nilai brand kami untuk memperkenalkan Lemonilo kepada lebih banyak masyarakat Indonesia,” kata dia.
Selanjutnya: Hingga akhir tahun 2021, Lemonilo akan luncurkan produk mie instan rasa baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News