kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,33   7,98   0.86%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pratama Widya (PTPW) makin serius incar proyek di ibukota negara baru


Selasa, 22 Juni 2021 / 22:30 WIB
Pratama Widya (PTPW) makin serius incar proyek di ibukota negara baru


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pratama Widya Tbk (PTPW), makin serius membidik proyek Ibukota Negara (IKN) baru di Kalimantan yang kabarnya akan mulai dikerjakan pada 2022 mendatang. Keseriusan ini dibuktikan PTPW dengan rencana ekspansinya membangun kantor cabang di Balikpapan pada tahun ini. 

Direktur Utama PTPW, Andreas Widhatama mengatakan pihaknya melihat potensi pendapatan yang luar biasa dari proyek IKN jika proses pembangunannya berjalan pada 2022 nanti. 

"Di tahun ini, kami akan membuka kantor cabang di sana untuk pool peralatan kami sehingga PTPW dapat bersaing dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif di sana. Jadi semua sumber mulai dari peralatan hingga sumber daya manusia sudah ada," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Selasa (22/6). 

Baca Juga: Kinerja Pan Brothers (PRBX) diyakini bisa lebih baik jika arus kas tak terganggu

Dengan pembangunan kantor cabang ini, Andreas bilang, PTPW sedang bergerak cepat menyiapkan infrastruktur di Kalimantan sehingga ketika proyek IKN mulai berjalan, PTPW sudah siap ambil bagian. Asal tahu saja, saat ini saja PTPW sudah menggarap beberapa proyek non-IKN atau proyek pendukung dengan nilai kontrak Rp 29 miliar. 

PTPW optimistis bisa ikut andil dalam proyek IKN karena melihat  tanah di Kalimantan bersifat lunak sehingga membutuhkan treatment khusus yakni rekayasa perkuat tanah (Ground Improvement). Tentu hal ini cocok dengan spesialisasi dan keunggulan PTPW yang sudah menjalankan bisnis di bidang ini selama 4 dekade. "Kami yakin akan terpakai di salah satu pekerjaan proyek IKN nanti," tegasnya. 

Andreas menegaskan, meskipun hingga saat ini kantor cabang di Kalimantan belum ada, pihaknya sudah aktif berbisnis di sana. Bahkan PTPW mengantongi market share kisaran 30% di Kalimantan. "Kami berharap setelah ada pembangunan ibukota baru, market share bisa lebih besar lagi dan dapat berkontribusi lebih banyak ke omzet PTPW," kata Andreas.

Dalam jangka waktu menengah (2021-2025) PTPW telah memproyeksikan pertumbuhan pendapatan yang konsisten naik 10% tiap tahunnya. Proyeksi ini dilihat perusahaan berdasarkan riset dari Pricewaterhouse Coopers bersama dengan Oxford Economics  yang mengungkapkan bahwa pertumbuhan industri infrastruktur di Indonesia hingga 2024 akan tumbuh 10% setiap tahun.  

Baca Juga: Gencar ekspansi, Satria Antaran Prima (SAPX) andalkan kas internal

PTPW sudah mencanangkan target pendapatannya hingga 5 tahun mendatang. Perinciannya, di 2021 PTPW memproyeksikan pendapatan di angka Rp 206,67 miliar, kemudian di 2022 naik menjadi Rp 227,34 miliar. Lalu di 2023 kembali tumbuh menjadi Rp 250,07 miliar, berlanjut di 2024 menjadi Rp 275,08 miliar. Hingga pada 2025 menjadi Rp 302,59 miliar. 

Adapun di tahun ini, PTPW membidik  kontrak baru tahun ini hingga mencapai Rp 387 miliar. 

Selanjutnya: Pandemi masih mengerem bisnis transportasi, begini strategi Eka Sari Lorena (LRNA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×