Reporter: Amalia Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai paruh pertama 2019, emiten pelayanan kesehatan dan laboratorium, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), telah menggunakan dana hasil penawaran umum saham (IPO) sebesar Rp 506,92 miliar dari total dana hasil bersih penawaran umum senilai kurang lebih Rp 1,15 triliun.
Marina Amalia, Corporate Secretary PRDA menjelaskan, dari total dana hasil IPO yang telah digunakan per 30 Juni 2019, sebesar Rp 334,85 miliar diantaranya untuk pengembangan jejaring outlet.
"Lalu sebesar Rp 84,73 miliar digunakan untuk peningkatan kemampuan dan kualitas layanan. Sisanya sebesar Rp 87,33 miliar untuk modal kerja," jelas Marina kepada Kontan.co.id, Jumat (20/9).
Baca Juga: Usai dengan Taspen, Prodia (PRDA) belum beberkan rencana gandeng korporasi lain
Sepanjang semester I 2019, PRDA telah melaksanakan 7,39 juta pelayanan tes kesehatan komprehensif. Angka tersebut lebih tinggi 7,57% dari periode sama tahun lalu sebanyak 6,87 juta pelayanan tes kesehatan.
Jenis tes kesehatan rutin masih mendominasi pemeriksaan, yakni sebesar 91,6% dari total pelaksanaan tes kesehatan. Lalu tes non laboratorium menempati porsi sebesar 5,2%, sedangkan sisanya ditempati tes esoterik sebesar 3,3%.
Peningkatan layanan tes kesehatan komprehensif tersebut, juga berkorelasi dengan peningkatan pendapatan PRDA pada periode semester I 2019.
Kontribusi pendapatan tes pemeriksaan rutin tercatat sebesar 74,5%, tes esoterik 16,7% dan pendapatan non laboratorium 8,8% terhadap total pendapatan.
Baca Juga: Laba Prodia Widyahusada (PRDA) naik 34,2% di Semester I-2019
"Dari segi segmen pelanggan, segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang masing-masing sekitar 34,43% dan 32,43% kepada pendapatan PRDA. Sedangkan, segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi menopang sekitar 21,20% dan 11,94% terhadap pendapatan kami," lanjut Marina.
Perusahaan yang melantai di bursa efek Indonesia (BEI) sejak 2016 tersebut juga mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 12,1% menjadi Rp 799,08 miliar pada semester I 2019. Senada, laba bersih juga meningkat 34,2% menjadi Rp 81,69 miliar.
Adapun total aset PRDA semester I 2019 mencapai Rp 1,89 triliun yang terdiri dari aset lancar Rp 1,12 triliun dan aset tidak lancar Rp 774,83 miliar.
Sedangkan, total liabilitas turun sekitar 3,1% menjadi Rp 356,86 miliar dibandingkan dengan tahun 2018 yang mencapai Rp 368,21 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News