Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menargetkan peningkatan kinerja yang lebih baik ditahun ini ketimbang raihan di tahun 2020.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty optimistis peningkatan kinerja bisa dicapai dengan mengandalkan keunggulan bisnis inti. "Tentunya, kami berharap adanya peningkatan kinerja dibanding tahun sebelumnya,"kata Dewi kepada Kontan.co.id, Rabu (27/1).
Kendati demikian, Dewi belum bisa merinci realisasi pendapatan sepanjang tahun 2020 yang masih dalam proses audit. Yang terang, pada tahun ini Prodia berencana tetap melakukan pengembangan tes pemeriksaan esoterik atau berbasis genomik, pemeriksaan terkait COVID-19 dan pemeriksaan kesehatan lainnya.
Dewi menambahkan, peningkatan diharapkan juga meningkat dari tiap segmen pelanggan. "Pada kuartal III 2020, segmen pelanggan individu dan referensi dokter masih mendominasi dengan memberikan kontribusi sekitar 62,7% kepada pendapatan Perseroan," kata Dewi.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) menyerap 54% dana hasil IPO
Disisi lain, demi menopang rencana kerja sepanjang tahun ini, Prodia menganggarkan belanja modal yang tidak jauh berbeda dengan tahun lalu di kisaran Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar. "Alokasi capex untuk peningkatan kualitas layanan, pengembangan layanan berbasis digital, dan modal kerja serta untuk relokasi dan renovasi untuk meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan Prodia," jelas Dewi.
Adapun, belanja modal untuk tahun sebelumnya sebagian besar dialokasikan untuk pengembangan tes covid-19, pengembangan layanan berbasis digital, optimalisasi penggunaan teknologi serta peningkatan jaminan kebersihan, keamanan dan kenyamanan bagi pelanggan dan karyawan.
Dalam catatan Kontan.co.id, Hingga akhir September 2020, Prodia mencatatkan sebanyak 533.000 pemeriksaan terkait Covid-19 telah dilakukan. Adapun tes pemeriksaan meliputi tes serologi antibodi berbasis rapid test, tes serologi berbasis instrumen laboratorium (serologi EIA), dan tes PCR Covid-19.
Hingga September 2020, PRDA masih mencatatkan penurunan pendapatan. PRDA membukukan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun atau turun 2,97% secara year on year (yoy). Kendati demikian, dari sisi laba tahun berjalan, PRDA berhasil mencatatkan kenaikan 1,08% yoy menjadi Rp 122,28 miliar.
Selanjutnya: Prodia (PRDA) Turut Menuai Rezeki dari Pandemi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News