Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) terus melanjutkan digitalisasi dalam bisnisnya pada tahun 2024 ini.
Direktur Bisnis & Pemasaran PRDA Indriyanti Rafi Sukmawati menuturkan, untuk mengoptimalkan peran digitalisasi dalam bisnisnya, PRDA fokus pada pengembangan fitur-fitur layanan kesehatan yang dipersonalisasi kepada pelanggan dengan lebih komprehensif pada aplikasi U by Prodia.
“Kehadiran U by Prodia ini kedepannya diharapkan dapat menciptakan ekosistem kesehatan dan mitra kesehatan terpercaya pelanggan guna meningkatkan taraf kualitas hidup sehat yang lebih layak,” ungkap Indriyanti, kepada Kontan.co.id pada Jumat (26/1).
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan strategi untuk Genjot Pertumbuhan Bisnis
Dia melanjutkan, sejumlah fitur akan dihadirkan seperti pemesanan tes laboratorium, vaksinasi, pembelian suplemen kesehatan, telekonsultasi dengan dokter, dan penawaran program kesehatan yang berbasis lifestyle dari user.
Fitur-fitur tersebut dihubungkan pula dengan sistem pembayaran yang semakin membuat transaksi pembelian menjadi lebih efisien dengan promosi yang menarik. Pelanggan juga dapat langsung berkonsultasi dengan dokter melalui chat dokter, di mana layanan ini tidak berbayar.
Di samping itu, digitalisasi juga diterapkan dalam sistem operasional laboratorium di Prodia, di mana alat alat laboratorium sudah dan akan menggunakan system interfacing dan autovalidasi, dengan demikian diharapkan waktu selesai hasil pemeriksaan dapat lebih baik.
Pada tahun ini, Prodia menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 250-Rp 300 miliar. Dia memerinci, 30%-35% capex akan digunakan untuk pengembangan teknologi informasi & digital, dan 40%-45% sisanya untuk pengembangan & peningkatan kapasitas alat laboratorium, dan dan sisanya untuk pengembangan outlet.
PRDA belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2023. Adapun, per kuartal III-2023, pendapatan PRDA mencapai Rp 1,61 triliun. Angka ini naik tipis 2,08% secara tahunan (YoY) daripada Rp 1,57 triliun pada posisi yang sama tahun sebelumnya.
Jika dirinci berdasarkan jenis pendapatan, pendapatan rutin menjadi kontributor utama dengan nilai mencapai Rp 1,11 triliun. Kemudian disusul oleh pendapatan esoterik dan non-laboratorium yang berkontribusi masing-masing senilai Rp 377,78 miliar dan Rp 122,12 miliar.
Hingga akhir September 2023, PRDA mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 235,67 miliar. Namun sayang, laba bersih PRDA menurun 14,36% YoY daripada Rp 275,20 miliar pada posisi yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News